Dua Kapal Tanker Asing Ditangkap Bakamla, Kemenlu Masih Menunggu Hasil Penyelidikan

  • Fathiyah Wardah

Salah satu kapal yang disita oleh Bakamla RI hari Minggu 24/1 (Courtesy: Bakamla RI).

Badan Keamanan Laut (Bakamla), Minggu (24/1) menangkap dan menyita kapal tanker MT Horse berbendera Iran dan kapal tanker MT Frea berbendera Panama di perairan Pontianak, Kalimantan Barat; dan menggiring keduanya ke Batam untuk penyelidikan lebih lanjut. Pemerintah Iran telah meminta jawaban dari pemerintah Indonesia atas penahanan kapal tankernya. Bagaimana jawaban Indonesia?

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah. (Kemenlu RI)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan Kementerian Luar Negeri Iran telah meminta penjelasan mengenai penangkapan kapal tankernya tersebut. Menjawab hal itu, Kementerian Luar Negeri membenarkan tentang penahanan kapal tanker Iran tersebut, yang hingga kini masih dalam penyelidikan Badan Keamanan Laut (Bakamla).

"(Penjelasan lebih rinci) belum bisa disampaikan. Kita menunggu informasi yang lebih konklusif lagi. Itu kan di lapangan dan selesai dari Batam nanti, saya bisa asumsikan ada keterangan yang lebih utuh dari pihak Bakamla," kata Faizasyah.

Your browser doesn’t support HTML5

Dua Kapal Tanker Asing Ditangkap Bakamla, Kemenlu Masih Menunggu Hasil Penyelidikan

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kanada itu mengatakan kedua kapal tanker itu kemungkinan besar baru tiba di pelabuhan Batam hari Selasa (25/1). Cuitan Humas Bakamla di Twitter membenarkan hal itu.

Sejauh ini, menurut Faizasyah, baru Iran yang meminta klarifikasi soal penahanan kapal tankernya dan belum ada permintaan serupa dari pemerintah Panama. “Saya kurang tahu ya kalau Panama yah, yang diinfokan Iran,” kata Faizasyah.

BACA JUGA: Iran Minta Penjelasan Indonesia Soal Penyitaan Kapal Tanker Minyaknya

Sementara itu, ketika dimintai tanggapannya terkait penangkapan tersebut, juru bicara Kedutaan Besar Iran di Jakarta Ali Pahlevani hanya menjawab singkat melalui pesan WhatsApp. "Mohon maaf, kami belum ada pernyataan atau keterangan terkait insiden baru-baru ini," ujarnya.

Melalui keterangan tertulis tidak lama setelah penangkapan, juru bicara Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita menjelaskan penangkapan itu bermula ketika KN Marore 322 mendeteksi kontak radar diam dengan indikasi AIS (Sistem Identifikasi Otomatis) dimatikan.

BACA JUGA: Lakukan Kegiatan Ilegal, Bakamla Sita Kapal Iran dan Panama

KN Marore 322 kemudian bergerak mendekati kontak dengan kecepatan 16 knot. Sekitar pukul enam pagi, KN Marore 322 mengetahui ada dua kapal jenis MT (Motor Tanker) sedang melaksanakan transfer BBM dari kapal ke kapal secara ilegal.

Saat mendekati dua kapal tanker itu, petugas mendapati nama lambung kapal sengaja ditutup dengan kain. "(Tujuannya) untuk mengelabui aparat penegak hukum Indonesia," kata Wisnu.

Salah satu kapal yang disita oleh Bakamla RI hari Minggu 24/1 (Courtesy: Bakamla RI).


Dari pemeriksaan awal diketahui kapal tanker MT Horse berbendera Iran memindahkan BBM ke MT Frea berbendera Panama. Kedua kapal bareng 61 awaknya ini digiring menuju Batam untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut data dari Marine Traffic, MT Horse - kapal buatan 2008 - berangkat dari Pelabuhan Fujairah Uni Emirat Arab pada 8 Agustus 2020. Kapal seberat 163.660 gross ton ini berada di sekitar perairan Singapura pada 12 Januari lalu. [fw/em]