Dua Wartawan VOA Diserang di Turki

Wartawan yang bekerja untuk VOA, Mahmut Bozarslan (kiri) dan Hatice Kamer mengalami luka-luka setelah serangan di Midyat, Turki, Rabu (8/6).

Tiga wartawan, termasuk dua yang bekerja untuk Voice of America diserang oleh sekelompok warga setempat hari Rabu (8/6) ketika sedang meliput berita.

Tiga wartawan, termasuk dua wartawan yang bekerja untuk Voice of America - yang sedang meliput ledakan bom di kota Midyat, Turki diserang oleh sekelompok warga setempat hari Rabu (8/6).

Wartawan VOA siaran Bahasa Turki Mahmut Bozarslan mengatakan setelah serangan itu, bahwa ia membuat rekaman video tentang pemboman mobil ketika sekelompok orang meminta agar ia berhenti merekam dengan kameranya.

Kerumunan massa melemparinya dengan batu dan merusak kameranya. Bozarslan dirawat di rumah sakit karena luka-luka.

VOA siaran Bahasa - Kurdi juga mengirim reporter Hatice Kamer yang juga meliput pemboman ketika ia diminta oleh sekelompok orang untuk memghentikan rekamannya. Kamer diserang dengan batu dan menderita cedera di kepala.

Kamer kemudian mengatakan kepada VOA para penyerang terus memukulinya bahkan setelah ia jatuh ke tanah. Bozarslan mengatakan meskipun polisi datang di tempat kejadian, wartawan tidak lepas dari massa yang marah.

Seorang pejabat Kedutaan Besar Turki di Washington, yang berbicara kepada VOA dengan syarat tidak disebutkan namanya, mengatakan: " Polisi di Midyat telah melakukan segalanya untuk melindungi wartawan. Sebagaimana mestinya, pasukan keamanan Turki telah bertindak dengan bertanggung jawab dan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan para penyerang. Kalau mereka tidak bertindak dengan bertanggung jawab, hal-hal buruk bisa terjadi. Kami merasa menyesal bahwa wartawan cedera. "

Dalam siaran pers yang dikeluarkan setelah serangan terhadap wartawan, Direktur VOA Amanda Bennett mengecam serangan itu.

"Serangan-serangan terhadap wartawan Voice of America, tidak bisa diterima," kata Bennett.

"Kami mengutuk kekerasan terhadap wartawan kami. Kami menuntut agar pemerintah Turki menyeret para penyerang ini ke pengadilan, dan menjamin keselamatan semua wartawan yang bekerja di Turki. Intimidasi ini tidak akan menghalangi VOA dari misinya untuk melaporkan kebenaran," tegasnya.

Motif di balik serangan itu tidak diketahui, dan tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab. [sp]