Duta besar Amerika untuk PBB mengecam Rusia atas permintaan sidang darurat Dewan Keamanan PBB hari Sabtu (17/9) untuk membahas sebuah serangan bom Amerika yang kemungkinan telah menewaskan puluhan tentara pasukan pemerintah Suriah.
Samantha Power, berbicara kepada wartawan di luar sidang darurat, ia mengatakan tindakan Rusia adalah "aksi" yang dirancang untuk mengalihkan perhatian publik dari sejumlah "kekejaman paling sistematis dalam sebuah generasi."
Samantha Power mengatakan pemerintah Amerika masih mengumpulkan fakta-fakta tentang pemboman tersebut, yang menurut sejumlah laporan mengatakan kemungkinan telah menewaskan sebanyak 80 tentara di Deir Ezzor.
Samantha juga mengatakan pesawat-pesawat tempur koalisi Amerika yakin bahwa mereka menarget ekstrimis ISIS, dan bahwa "bukan maksud kami" untuk melanggar gencatan senjata dengan menyerang tentara pemerintah Suriah.
Samantha kemudian mengutip insiden kekejaman pemerintah Suriah yang sering terjadi; serangan udara terhadap rumah sakit dan sekolah-sekolah, pengepungan kota yang menyebabkan kelaparan dan penggunaan senjata kimia yang menarget warga sipil.
Dalam semua indisen tersebut, utusan Amerika itu mengatakan, Rusia tidak pernah menyerukan tindakan oleh Dewan Keamanan PBB.
"Bayangkan seberapa sering Dewan Keamanan akan bersidang jika kita mengadakan sidang darurat setiap kali Rusia atau Suriah membom rumah sakit di negara yang dilanda perang itu," kata Samantha Power.
"Rusia tidak pernah menyerukan konsultasi Dewan Keamanan tentang praktek-praktek ini," tambahnya. [zb]