Dubes AS: Rencana Reformasi Peradilan Meksiko ‘Risiko Besar’ Bagi Demokrasi

Para pegawai peradilan menggelar demo memprotes rencana reformasi peradilan oleh Pemerintah Meksiko, di Ciudad Juarez, Mexico, 21 Agustus 2024. (Foto: Jose Luis Gonzalez)

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Meksiko Ken Salazar, Kamis (22/8), mengatakan bahwa rencana perombakan sistem peradilan Meksiko mengancam demokrasi negara itu dan hubungan dagangnya yang penting dengan AS.

Perombakan yang kontroversial itu, yang siap untuk ditetapkan dalam pemungutan suara bulan depan, mengusulkan agar para hakim, termasuk hakim Mahkamah Agung, dipilih melalui pemungutan suara rakyat.

“Menurut saya, pemilihan hakim secara langsung oleh rakyat merupakan risiko besar terhadap berfungsinya demokrasi Meksiko,” kata Salazar dalam sebuah pernyataan.

Komentar itu sejauh ini merupakan yang terkeras yang dikemukakan oleh mitra dagang terbesar Meksiko dan menunjukkan peningkatan ketegangan yang signifikan antara kedua negara tersebut dalam isu ini.

BACA JUGA: Hakim Meksiko Ikut Aksi Mogok Menentang Perombakan Peradilan

Claudia Sheinbaum, presiden terpilih yang akan mulai menjabat pada Oktober, telah membela proposal presiden Andres Manuel Lopez Obrador yang akan segera mengakhiri jabatannya. Sheinbaum mengatakan ia sependapat bahwa para hakim haruslah dipilih.

Salazar mengatakan perdebatan mengenai perombakan itu, dan politik prosesnya, seandainya rencana itu disetujui, akan mengancam hubungan perdagangan AS-Meksiko, “yang mengandalkan tingkat kepercayaan investor terhadap kerangka kerja hukum Meksiko.”

“Suatu reformasi peradilan harus memiliki semacam pengaman yang tepat yang akan memastikan cabang yudikatif akan diperkuat dan bukan menjadi sasaran korupsi politik,” lanjutnya.

Salazar mengatakan perombakan itu dapat membuat peradilan Meksiko lebih rentan terhadap pengaruh kejahatan terorganisir.

“Pemilihan langsung juga akan mempermudah kartel dan orang-orang jahat dalam memanfaatkan para hakim yang tidak berpengalaman dan memiliki motif politik,” lanjutnya.

BACA JUGA: López Obrador Protes Pendanaan AS untuk LSM Antikorupsi Meksiko

Kantor presiden dan Kementerian Luar Negeri Meksiko tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Lopez Obrador berpendapat reformasi itu, yang mengusulkan agar para hakim dipilih melalui pemungutan suara pada 2025 dan 2027, akan membantu memberantas korupsi dan impunitas.

Namun, pasar menjadi gelisah sejak partai Morena yang dipimpin Lopez Obrador meraih kursi di Kongres yang lebih besar daripada yang diprediksi dalam pemilihan nasional Juni lalu. Ini praktis menjamin kemampuannya untuk meloloskan reformasi konstitusional ketika Kongres yang baru mulai menjabat bulan depan.

Bursa saham Meksiko dan nilai tukar mata uangnya, peso, turun sekitar 1 persen pada Kamis (22/8). [uh/ka]