Pembeberan mengenai penyadapan NSA terhadap 35 ponsel pemimpin dunia mengancam merusak kebijakan luar negeri Amerika dalam berbagai bidang.
Menteri Luar Negeri John Kerry tiba di Roma dan Paris untuk berbicara tentang perdamaian Timur Tengah, Suriah dan Iran tetapi dihadang kemarahan terkait sejauh mana dan seluas apa lingkup penyadapan yang dilakukan Amerika di luar negeri.
Presiden Barack Obama membela penyadapan Amerika kepada pemimpin Rusia, Meksiko, Brasil, Perancis dan Jerman, bahkan ditanyai tentang hal itu ketika tampil dalam acara larut malam di televisi pada hari ulang tahunnya, Agustus lalu.
Untuk jangka pendek, Obama dan Kerry berusaha meredam kemarahan internasional mengenai pembeberan informasi rahasia oleh Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA).
Untuk jangka panjang, pembeberan Snowden mengenai taktik-taktik NSA yang diduga mencakup penyadapan sampai 35 ponsel pemimpin dunia, mengancam merusak kebijakan luar negeri Amerika dalam berbagai bidang.
Cara penyedotan data seperti pembersih vakum itu telah mengejutkan sekutu-sekutu Amerika di luar negeri.
“Besarnya operasi penyadapan ini mengejutkan kami,'' ujar mantan Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner dalam wawancara radio.
“Terus terang, kami juga melakukan penyadapan. Setiap orang menyadap orang lain. Tetapi kami tidak punya sarana sehebat seperti yang dimiliki Amerika. Ini yang membuat kami iri.”
Pembeberan itu juga memicu perdebatan mengenai apakah penyadapan telepon sekutu sudah keterlaluan. Hubungan diplomatik dibangun atas dasar kepercayaan. Jika kredibilitas Amerika diragukan, akan lebih sulit bagi Amerika mempertahankan aliansi, mempengaruhi opini dunia dan bahkan mungkin mengadakan transaksi perdagangan.
Penyadapan di kalangan sekutu bukanlah hal baru. Pemerintah Perancis memprotes pembeberan pekan ini bahwa NSA telah mengumpulkan 70.3 juta percakapan telepon dan pengiriman SMS dari Perancis dalam waktu 30 hari.
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Madeleine Albright mengatakan pembeberan informasi rahasia oleh Snowden sejauh ini sangat mengganggu para pembuat kebijakan Amerika, dan sangat menyulitkan Menteri Luar Negeri Kerry.
Kekisruhan terkait penyadapan ini bisa memberi kekuatan pada Eropa dalam pembicaraan dengan Amerika mengenai perdagangan bebas, yang akan menyatukan hampir setengah ekonomi global.
“Jika kami datang ke perundingan itu dan kami merasa orang-orang yang kami ajak berunding sudah tahu lebih dulu semua yang akan kami sepakati, bagaimana kami bisa saling percaya?” tanya Martin Schulz, ketua Parlemen Eropa.
Jerman dan Perancis menuntut pemerintahan Obama menyetujui menjelang akhir tahun ini aturan baru yang akan mengakhiri penyadapan yang dilaporkan dilakukan Amerika terhadap para pemimpin asing, perusahaan dan warga yang tidak bersalah.
Anggota parlemen Eropa mengimbau penangguhan kesepakatan yang memberi pihak berwenang Amerika akses ke bank data yang dibutuhkan untuk penyidikan terkait teror.
“Kita membutuhkan kepercayaan di antara sekutu dan mitra,'' ujar Kanselir Jerman Angela Merkel, yang ponselnya dilaporkan disadap NSA.
“Kepercayaan itu kini harus dibangun lagi.''
Presiden Barack Obama membela penyadapan Amerika kepada pemimpin Rusia, Meksiko, Brasil, Perancis dan Jerman, bahkan ditanyai tentang hal itu ketika tampil dalam acara larut malam di televisi pada hari ulang tahunnya, Agustus lalu.
Untuk jangka pendek, Obama dan Kerry berusaha meredam kemarahan internasional mengenai pembeberan informasi rahasia oleh Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA).
Untuk jangka panjang, pembeberan Snowden mengenai taktik-taktik NSA yang diduga mencakup penyadapan sampai 35 ponsel pemimpin dunia, mengancam merusak kebijakan luar negeri Amerika dalam berbagai bidang.
Cara penyedotan data seperti pembersih vakum itu telah mengejutkan sekutu-sekutu Amerika di luar negeri.
“Besarnya operasi penyadapan ini mengejutkan kami,'' ujar mantan Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner dalam wawancara radio.
“Terus terang, kami juga melakukan penyadapan. Setiap orang menyadap orang lain. Tetapi kami tidak punya sarana sehebat seperti yang dimiliki Amerika. Ini yang membuat kami iri.”
Pembeberan itu juga memicu perdebatan mengenai apakah penyadapan telepon sekutu sudah keterlaluan. Hubungan diplomatik dibangun atas dasar kepercayaan. Jika kredibilitas Amerika diragukan, akan lebih sulit bagi Amerika mempertahankan aliansi, mempengaruhi opini dunia dan bahkan mungkin mengadakan transaksi perdagangan.
Penyadapan di kalangan sekutu bukanlah hal baru. Pemerintah Perancis memprotes pembeberan pekan ini bahwa NSA telah mengumpulkan 70.3 juta percakapan telepon dan pengiriman SMS dari Perancis dalam waktu 30 hari.
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Madeleine Albright mengatakan pembeberan informasi rahasia oleh Snowden sejauh ini sangat mengganggu para pembuat kebijakan Amerika, dan sangat menyulitkan Menteri Luar Negeri Kerry.
Kekisruhan terkait penyadapan ini bisa memberi kekuatan pada Eropa dalam pembicaraan dengan Amerika mengenai perdagangan bebas, yang akan menyatukan hampir setengah ekonomi global.
“Jika kami datang ke perundingan itu dan kami merasa orang-orang yang kami ajak berunding sudah tahu lebih dulu semua yang akan kami sepakati, bagaimana kami bisa saling percaya?” tanya Martin Schulz, ketua Parlemen Eropa.
Jerman dan Perancis menuntut pemerintahan Obama menyetujui menjelang akhir tahun ini aturan baru yang akan mengakhiri penyadapan yang dilaporkan dilakukan Amerika terhadap para pemimpin asing, perusahaan dan warga yang tidak bersalah.
Anggota parlemen Eropa mengimbau penangguhan kesepakatan yang memberi pihak berwenang Amerika akses ke bank data yang dibutuhkan untuk penyidikan terkait teror.
“Kita membutuhkan kepercayaan di antara sekutu dan mitra,'' ujar Kanselir Jerman Angela Merkel, yang ponselnya dilaporkan disadap NSA.
“Kepercayaan itu kini harus dibangun lagi.''