Dalam kampanyenya, Wakil Presiden Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat menjanjikan diakhirinya pajak atas tip atau gratifikasi yang diterima pekerja. Janji itu spontan disambut meriah peserta kampanye, termasuk anggota serikat pekerja.
Kanie Kastroll adalah perwakilan serikat pekerja kasino di Las Vegas, Nevada. “Saya tahu bahwa Wakil Presiden Kamala Harris mempunyai rencana — rencana yang jelas — untuk mengakhiri pajak federal atas tip bagi kami para pekerja jasa di Nevada. Itu benar, itu benar. Dan bahwa Donald Trump berpura-pura menjadi penyelamat pekerja yang menerima tip adalah kebohongan yang berbahaya.”
Mantan presiden dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump juga telah mengunjungi Las Vegas, kota yang bergantung pada industri jasa, untuk mempromosikan rencananya tidak akan mengenakan pajak atas tip bagi bandar kasino, pelayan, dan pembantu rumah tangga.
Seorang pendukung Trump, Didi Lima, mengatakan, “Itu akan disukai para karyawan, semua karyawan, khususnya yang tidak memiliki gaji, dan yang berpenghasilan dari tip. Itu akan disukai mereka."
BACA JUGA: Jelang Hari-H Pemilu, Harris dan Trump Bertarung di 7 Negara Bagian KunciTrump juga telah meraih dukungan dari Departemen Kepolisian Las Vegas. Steve Grammas, ketua Asosiasi Polisi Pelindung Las Vegas, mengatakan, “Mayoritas warga negara kita percaya pada penegak hukum. Jadi, jika penegak hukum mengatakan, ‘Hei, kami yakin orang ini mengutamakan kepentingan kita, mereka akan menjaga kita tetap aman, mereka akan berusaha membuat ekonomi kita tumbuh,’ maka orang-orang akan percaya pada omongan kami.”
Dalam berbagai rapat umum, Grammas telah berbicara tentang dukungan Trump bagi penegakan hukum. “Orang seperti Donald Trump dan kampanyenya selalu membela kita dan mengatakan, ‘Tidak, saya tidak akan tunduk pada angin politik.’”
Dukungan dari puluhan ribu anggota serikat pekerja yang bekerja di Nevada sangat diharapkan oleh kedua calon presiden.
Kamala Harris juga memperoleh dukungan dari serikat setempat, Teamsters. Tetapi organisasi nasional pengemudi barang dan pekerja gudang itu menolak untuk mendukung capres manapun. Sebagian pemilih di Nevada melihat itu sebagai sinyal yang penting.
Seorang pendukung Trump, Edward Krammer, mengatakan, “Mereka (Teamsters) selalu, selalu memilih (partai) Demokrat. Jadi sekarang, jika mereka tidak memilih Demokrat, itu berarti mereka pasti condong ke siapa? Trump.”
Your browser doesn’t support HTML5
Namun, Serikat Pekerja Kuliner di Las Vegas mendukung Harris. Ted Pappageorge adalah sekretaris sekaligus bendahara serikat itu.
“Pemilih kelas pekerja adalah orang-orang yang cerdas. Mereka tidak bodoh, dan mereka sedikit skeptis. Namun, masalah dengan Presiden Trump adalah ia berbohong, dan ia banyak berbohong. Sebaliknya, Wakil Presiden Harris ini adalah bagian dari program menyeluruh untuk mengatasi biaya hidup,” kata Pappageorge.
Para pekerja ini mendatangi tiap rumah untuk memberi tahu para pemilih.
"Kami hanya berkampanye untuk Kamala Harris."
"Oke. Kami semua memilihnya."
Claudia Monreal adalah anggota Serikat Pekerja Kuliner. “Perusahaan besar mulai terlibat dan menaikkan harga pangan, bensin, sewa tempat tinggal. Jadi, dengan memilih kandidat yang tepat menjadi presiden, memberi tahu mereka informasi yang benar, apa yang saya ketahui sebagai fakta, bahwa Kamala akan ada untuk kita, kelas menengah, anggota serikat.”
Anggota serikat di Nevada - satu dari segelintir negara bagian yang menjadi penentu pemilihan presiden – pada akhirnya mungkin memberikan suara penentu. [ka/lt]