Dulu Loyal kepada Trump, Kini Michael Cohen Ingin Sang Mantan Presiden itu Dihukum 

Michael Cohen berjalan meninggalkan apartemennya menuju Pengadilan Pidana Manhattan di Kota New York, pada 14 Mei 2024. (Foto: AP/Seth Wenig)

Michael Cohen, yang dulu bekerja sebagai pelobi politik untuk Donald Trump, secara tegas mengatakan kepada juri dalam persidangan kasus yang menjerat sang mantan presiden di New York pada Selasa (14/5) bahwa dia ingin agar Trump dijatuhi hukuman.

Ketika menanyakan Cohen di kursi saksi, pengacara Trump Todd Blanche menggambarkan Cohen sebagai seseorang yang loyal kepada Trump yang selama bertahun-tahun melakukan apa saja yang diinginkan oleh Trump sebelum akhirnya berbalik melawan sang mantan presiden pada 2018.

Kini, menurut Blanche, Cohen masih terobsesi dengan Trump, sampai-sampai dia menghasilkan uang lewat produk-poduk anti-Trump dan buku yang ia tulis tentang Trump, dan tampaknya hendak membalas Trump karena tidak membantunya.

“Apakah Anda ingin Presiden Trump dijatuhi hukuman dalam kasus ini?” Blanche bertanya kepada Cohen.

BACA JUGA: Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

“Ya, tentu saja,” tanggap Cohen.

Dalam dua hari interogasi yang berlangsung selama sembilan jam oleh jaksa penuntut Susan Hoffinger, Cohen mengatakan kepada juri yang beranggotakan 12 orang itu bahwa ketika pemilih pergi ke TPS pada pemilihan 2016, Trump berusaha mempengaruhi hasilnya dengan memerintahkan Cohen membayar US$130 ribu sebagai uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels.

Tujuannya, kata Cohen, adalah untuk mencegah Daniels menceritakan hubungan yang pernah terjalin antara ia dan Trump satu dekade yang lalu. Trump membantah hubungan itu dan semua tuduhan yang dihadapinya di New York dalam sidang pidana pertama terhadap seorang presiden AS.

Jika Trump terbukti bersalah, maka ia dapat dikenakan masa percobaan atau dikenakan hukuman sampai empat tahun penjara. [jm/rs]