Mitt Romney mengatakan usai pertemuan dengan Presiden terpilih Donald Trump, “Kami mengadakan diskusi lainnya mengenai masalah-masalah di seluruh dunia. Diskusi saya dengannya sangat mencerahkan, menarik dan melibatkan dan saya sangat menikmatinya. Semuanya memberi saya harapan bahwa seseorang seperti Trump adalah orang yang tepat yang bisa memimpin kita menuju masa depan yang lebih baik”.
Trump memanggil Romney untuk bersantap malam guna membahas untuk kedua kalinya jabatan Menteri Luar Negeri. Keduanya ditemani oleh Reince Priebus, yang diangkat oleh Trump menjadi Kepala Staff Gedung Putih.
Pujian Romney disampaikan sembilan bulan setelah ia memberi pidato tajam mendukung pesaing Trump yang tersisa dalam persaingan untuk pencalonan Partai Republik.
Bulan Maret lalu, Romney mengatakan jika Trump melaksanakan rencana-rencana ekonominya, Amerika akan menuju “resesi berkepanjangan” dan dalam kebijakan luar negeri, Trump “sangat tidak cerdas”.
Jabatan Menteri Luar Negeri adalah salah satu jabatan paling penting yang belum diisi Trump. Selain Romney tokoh lain sedang dipertimbangkan termasuk mantan walikota New York Rudy Giuliani, Senator dari Tennessee Bob Corker, dan purnawirawan Jenderal David Petraeus.
Dalam perkembangan lainnya presiden terpilih Amerika Donald Trump hari Rabu (30/11) mengatakan akan “keluar sepenuhnya dari kegiatan bisnis” perusahaannya, untuk memusatkan perhatian pada jabatan Presiden tanpa konflik kepentingan apapun.
Topik itu telah menjadi pertanyaan penting sejak ia terpilih sebagai Presiden dengan perusahaannya terlibat dalam properti di seluruh dunia dan di Amerika. Trump memasang pesan pada akun twitternya, ia akan mengadakan konferensi pers tanggal 15 Desember untuk membahas langkah tersebut. [my/ds]