Dunia Bisnis Islam kepada Trump: ‘Anda Dipecat’

Trump Towers di sebelah kiri distrik Sisli di Istanbul, Turki, 11 Desember 2015.

Seruan bakal calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump untuk sementara melarang Muslim masuk ke Amerika bisa menghancurkan bisnis real estate taipan itu di beberapa negara Islam.

Nama Trump banyak digunakan di gedung-gedung pencakar langit, lapangan golf dan hotel mulai dari Istanbul hingga Dubai. Tapi kini di Turki, sedang diupayakan untuk mengganti nama Trump Towers Mall di distrik gedung pencakar langit Istanbul, Mecidiyekoy.

“Saat ini kami sedang mempelajari aspek hukum hubungan kami dengan merek itu,” kata Bulent Kural, general manager Trump Towers Istanbul, pada VOA.

Trump Towers Istanbul adalah bisnis gabungan AS dan Turki senilai $400 juta termasuk dua gedung pencakar langit yang merupakan gedung perkantoran, tempat tinggal dan juga mall. Kompleks seluas hampir 300.000 m persegi dibuka pada tahun 2012.

Kural mengatakan perusahaannya telah menyampaikan kekecewaan mereka kepada keluarga Trump tentang pernyataannya baru-baru ini.

Azerbaijan

"Kalau Muslim tidak diizinkan masuk ke Amerika, kenapa nama Trump ada di sini?” kata seorang warga yang berdiri di bawah Trump Tower di Baku, ibukota Azerbaijan.

Di Azerbaijan, negara minyak kaya dengan mayoritas populasi Muslim, warga setempat menuntuk pemerintah mengambil tindakan terkait bisnis Trump di negara tersebut.

“Menggunakan nama orang seperti itu untuk sebuah gedung sangat tidak menghormati rakyat Azerbaijan dan dunia Islam pada umumnya. Pemerintah harus menghapus namanya dari gedung itu,” kata Vasif Mammadov, seorang pengacara yang tinggal di Baku, kepada VOA.

Seperti juga di Istanbul, Trump Tower di Baku tidak dimiliki oleh Trump.

Properti itu milik seorang multimilyuner Anar Mammadov, 34, yang ayahnya adalah seorang menteri berpengaruh di pemerintahan Azerbaijani. Mammadov tidak memberikan jawaban kepada VOA ketika diminta komentarnya.

Menurut berbagai laporan dan catatan kekayaan Trump, perusahaannya menerima $2,5 juta pada tahun 2014 karena meminjamkan namanya untuk manajemen properti hotel mewah tersebut di Baku. Di tengah-tengah hujatan kepada pernyataan Trump, keterangan tentang proyek tersebut telah dihapuskan dari situs web perusahaan Trump.

UEA

Di Uni Emirat Arab, sebuah perusahaan real estate telah menghapus nama Trump dan foto yang digunakan untuk pemasaran kompleks golf senilai $6 miliar di Dubai.

Sebuah firma di Dubai, DAMAC Properties, pada hari Kamis (10/12) menurunkan foto Trump dari papan iklan raksasa dekat lokasi pembangunan proyek itu, menurut Reuters.

Masih di Dubai, Landmark Group mengatakan akan mengembalikan produk dekorasi rumah Trump dari 180 tokonya karena mereka “menghargai dan menghormati perasaan konsumennya,” seperti dilaporkan Associated Press.

Pengusaha miliuner UEA Khalaf al-Habtoor, yang pernah punya perjanjian bisnis dengan Trump untuk membangun hotel dan gedung bertingkat di Dubai dan akhirnya gagal, menyatakan perasaan yang dirasakan dunia Islam minggu ini. Ia mengatakan tidak akan menerima Trump lagi.

“Kalau ia datang ke kantor saya, saya tidak akan mengizinkannya masuk. Saya akan menolak dia,” kata al-Habtoor pada Associated Press.

Segudang bisnis Trump di dunia Islam sulit dilacak. Informasi tentang bisnisnya di sana terbatas pada apa yang dipublikasikan di situs web dan di pernyataan kekayaan Trump ketika ia mencalonkan diri.

Ketika VOA menanyakan seberapa besar kemungkingan kerugian bisnis Trump dengan dunia Islam, perusahaannya tidak memberikan jawaban. [dw]

Reporter VOA Hilmi Hacaloglu melaporkan dari Istanbul, Tapdig Farhadoglu dari Baku, dan Sirwan Kajjo dari Washington.