Dunia Fokus pada ISIS, Rakyat Suriah Merasa Terabaikan

Seorang petugas pertahanan sipil menggendong mayat seorang anak yang terkena serangan udara di Aleppo, Suriah, Februari 2015. (AFP/AMC/Zein Al-Rifai)

Sekjen PBB mengatakan pengiriman bantuan menjadi semakin sulit akibat "kekerasan dan ketidakamanan, garis konflik yang bergeser, intervensi dari pihak-pihak berkonflik."

Rakyat Suriah merasa "semakin diabaikan oleh dunia" karena perhatian global tertuju pada militan Negara Islam (ISIS), sementara kekerasan dan birokrasi pemerintah menghambat upaya-upaya untuk mengirim bantuan ke 12 juta orang, menurut Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (23/3).

Dalam laporan bulanan ke-13 mengenai Suriah untuk Dewan Keamanan PBB, Ban mengatakan kurangnya akuntabilitas dalam perang saudara selama empat tahun telah mengarah pada meningkatnya tuduhan kejahatan perang, kejahatan atas kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

"Sementara perhatian global terfokus pada ancaman perdamaian dan keamanan regional dan internasional dari kelompok-kelompok teroris seperti ISIS dan Front Nusra, fokus kita harus terus ditujukan pada bagaimana membantu dan mendukung rakyat Suriah," ujar Ban dalam laporan tersebut.

Ban mengatakan lebih dari 220.000 orang telah dibunuh sejak pasukan keamanan menindak gerakan pro-demokrasi pada 2011, memicu pemberontakan bersenjata. Sekitar empat juta warga Suriah telah meninggalkan negara itu dan 7,6 juta orang menjadi pengungsi.

Kelompok-kelompok Islamis ekstremis telah mengeksploitasi kekacauan itu dan memperumit upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik dengan ISIS, mendeklarasikan kekhalifahan di wilayah luas yang mereka rebut di Suriah dan Irak.

Ban mengatakan pengiriman bantuan menjadi semakin sulit akibat "kekerasan dan ketidakamanan, garis konflik yang bergeser, intervensi dari pihak-pihak berkonflik ... dan prosedur administratif yang menghalangi pengiriman bantuan secara efektif."

Meski bantuan mencapai beberapa juta orang, Ban mengatakan situasi yang dihadapi 4,8 juta orang di daerah yang sulit dicapai, terutama 212.000 orang di wilayah yang telah direbut, sangat mengkhawatirkan, rumah-rumah sakit serta sekolah diserang, dan dana bantuan internasional tidak terkumpul secepat yang diperlukan.

PBB mencari sekitar US$8,4 juta untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dari konflik Suriah pada 2015, setelah hanya mendapatkan setengah dana yang diminta pada 2014. Ban mengatakan konferensi penggalangan dana di Kuwait pada 31 Maret akan sangat penting.