Dunia bersiap menyambut musim liburan dengan rencana perayaan Natal yang tidak seperti biasanya dan perayaan tahun baru tanpa kerumunan atau kembang api, semuanya terhalang oleh pandemi dan upaya mengatasi virus.
Varian baru virus “yang tidak terkendali” menyebabkan lebih dari 40 negara melakukan larangan perjalanan dengan Inggris, sehingga Perdana Menteri Boris Johnson membatalkan rencana untuk melonggarkan peraturan terkait Natal dan meminta warga untuk tinggal di rumah.
BACA JUGA: Jenis Virus Baru Merebak, UE Setujui Vaksin, Negara di Asia Larang Penerbangan dari InggrisLondon dan Inggris tenggara yang paling parah dilanda varian baru virus akan tetap dalam lockdown sampai 30 Desember.
Di Italia warga hanya bisa meninggalkan rumah satu kali dalam sehari sampai 6 Januari ,sementara bar, restoran dan toko-toko yang non esensial ditutup.
BACA JUGA: Belanda Larang Penerbangan dari Inggris untuk Setop 'Mutasi' VirusBelanda kembali melakukan penutupan wilayah sampai 19 Januari dengan sekolah dan toko-toko non esensial ditutup sementara sebagian wilayah Jerman ditutup sampai 10 Januari.
BACA JUGA: Raja Carl Gustaf XVI: Swedia 'Gagal' Tangani COVID-19Norwegia meminta penduduknya untuk melakukan lockdown sukarela, sementara Swedia membatalkan sikapnya yang longgar terhadap virus dan meminta warga untuk mengenakan masker kalau menggunakan transportasi publik pada jam-jam sibuk.
BACA JUGA: British Airways, Delta Batasi Perjalanan ke New York Terkait Virus Corona Jenis BaruPerancis juga memberlakukan larangan keluar rumah dari jam 8 malam setiap malam dengan perkecualian satu hari pada tanggal 25 Desember. [my/jm]