Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia akan melanjutkan rencana sesuai jadwal perjalanan ke sebuah kota di Filipina selatan, tidak menuruti saran pasukan keamanannya setelah tim pendahulu pasukan pengawal presiden terluka oleh bom pinggir jalan.
Juru bicara militer Kolonel Edgard Arevalo mengatakan tujuh tentara, termasuk seorang perwira, terluka karena ledakan bom buatan. Mereka sedang dalam konvoi militer menuju sebuah kamp angkatan darat di kota Marawi.
Duterte mengatakan ia ingin melewati rute yang sama di mana para tentara tersebut diserang, dan menambahkan bahwa wakil presiden bisa menggantikannya jika sesuatu terjadi padanya.
Duterte merencanakan akan melakukan perjalanan ke Marawi untuk bertemu dengan para pejabat militer yang mengawasi ofensif melawan pemberontak lokal yang bersimpati dengan kelompok Negara Islam atau ISIS di kota Butig dekat Marawi yang telah menewaskan sekitar 40 militan dan melukai beberapa tentara. [lt]
Juru bicara militer Kolonel Edgard Arevalo mengatakan tujuh tentara, termasuk seorang perwira, terluka karena ledakan bom buatan. Mereka sedang dalam konvoi militer menuju sebuah kamp angkatan darat di kota Marawi.