Presiden Filipina Duterte Nyatakan 'Perpisahan' dari AS

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dalam pertemuan di Beijing, China, Kamis (20/10).

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengumumkan perpisahan negaranya dari Amerika Serikat, sekutu utama yang memiliki hubungan keamanan yang erat.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat pernyataan demikian hari Kamis (20/10) dalam lawatan kenegaraan ke China yang diamati dengan seksama oleh Amerika terkait tanda-tanda perbaikan hubungan antara kedua negara.

“Saya mengumumkan perpisahan saya dari Amerika Serikat,” kata Duterte sementara Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli berdiri di sampingnya di ibukota, Beijing.

“Amerika sekarang sudah kalah. Saya telah menyesuaikan diri dengan aliran ideologi Anda dan mungkin saya juga akan pergi ke Rusia untuk berbicara dengan Presiden Vladimir Putin dan mengatakan kepadanya bahwa ada tiga melawan dunia, yakni China, Filipina dan Rusia. Ini satu-satunya cara,” tambah Duterte.

Dalam kunjungan kenegaraan empat hari, presiden Filipina itu juga bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang dan Presiden China Xi Jinping.

Duterte menandatangani 13 perjanjian kerjasama dengan China yang mencakup bidang budaya, ekonomi, pariwisata, perdagangan, anti-narkotika dan kelautan.

Filipina dan China juga sepakat untuk membentuk komite bersama antara pasukan penjaga pantai kedua negara, suatu perkembangan penting karena bisa memfasilitasi diskusi tentang sengketa teritorial di Laut China Selatan.

Kunjungan kenegaraan Duterte ke China merupakan pembalikan signifikan dalam hubungan Filipina-China. Duterte telah berusaha memperkuat hubungan dengan China, sementara menjauhkan diri dari Amerika, sejak ia menjadi presiden pada bulan Mei. [lt]