Ekonomi Memburuk, Makin Banyak Anak-anak Harus Bekerja di Zimbabwe

Anak-anak belajar di raung kelas sederhana di Harare, Zimbabwe (foto: ilustrasi). Kondisi ekonomi yang memburuk menyebabkan anak-anak harus bekerja membantu keluarga mereka.

Memburuknya perekonomian Zimbabwe mengakibatkan banyak keluarga menyuruh anak-anak mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sejumlah aktivis hak anak di Harare mengamati semakin banyak anak-anak yang menjadi pedagang asongan di jalanan untuk menambah penghasilan keluarga mereka.

Salah seorang remaja perempuan, 16 tahun, yang ditemui di kota itu, misalnya, telah berjualan sejak ibunya meninggal dua tahun lalu dan terpaksa putus sekolah.

Ia tinggal bersama kakak perempuannya yang berusia 22 tahun, dan menghasilkan sekitar $5 sehari dari dagangannya.

“Saya tidak ingin berjualan di sini. Tetapi saya tidak bisa memaksa ayah untuk membayar uang sekolah karena dia tidak lagi bekerja. Dia bahkan tidak mampu membayar uang sekolah adik laki-laki saya yang berusia 12 tahun sehingga sekarang saya harus bekerja. Saya berharap ia dapat bertahan memperjuangkan masa depannya,” kata seorang pekerja anak di Shona.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Anak Zimbabwe, Obediah Moyo, menyatakan pemerintah bekerjasama dengan sejumlah organisasi seperti UNICEF dan badan amal seperti Childline untuk membantu anak-anak miskin.

Childline mengamati semakin banyak anak-anak terpaksa bekerja akibat perekonomian Zimbabwe yang memburuk. Manager Program Childline Ratidzai Moyo mengemukakan, "Sekarang, karena kesulitan ekonomi di satu negara anak harus berjualan maputi atau jagung bakar, misalnya. Orang tua memberi imbalan makanan hanya bagi mereka yang dapat menjual makanan. "

Moyo mengatakan, anak-anak yang tidak menjual apapun, dihukum dengan tidak memberi mereka makan. Karena itu Childline mengajak orang tua agar tidak menghukum anak-anak dengan meniadakan makanan mereka.

Saat ini di Zimbabwe, semakin sedikit anak yang bisa berekolah. Banyak dari mereka yang seperti remaja putri 16 tahun yang harus bekerja untuk membiayai adik laki-lakinya yang berusia 12 tahun dan ayahnya yang menganggur. [mg/uh]