Eksekutif Industri Mobil AS Sependapat dengan Trump Soal Perjanjian Perdagangan dengan Korsel 

Model berpose disamping Kia New Carens di Seoul, Korea Selatan Selasa (26/7).

Kecaman calon presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, baru-baru ini terhadap perjanjian perdagangan bebas Amerika-Korea Selatan yang disebutnya “kesepakatan yang mematikan lapangan kerja”, menimbulkan kegelisahan di kawasan Pasifik. Tetapi pernyataannya itu mewakili perasaan frustrasi yang telah lama dikemukakan tokoh-tokoh industri otomotif Amerika.

Matt Blunt, presiden Dewan Kebijakan Otomotif Amerika dan mantan Gubernur Missouri mengatakan, tidak diragukan bahwa Korea merupakan salah satu pasar di dunia yang paling sulit untuk dimasuki eksportir mobil.

Trump mengatakan perjanjian perdagangan bebas tersebut melipatgandakan defisit perdagangan Amerika dengan Korea Selatan dan melenyapkan hampir 100 ribu peluang kerja bagi orang Amerika.

Trump telah berjanji akan membatalkan dan merundingkan kembali perjanjian-perjanjian perdagangan yang tidak adil jika ia terpilih sebagai presiden.

Menurut Dewan Kebijakan Otomotif Amerika, hampir 80 persen dari 28 miliar dolar defisit perdagangan Amerika dengan Korea adalah di sektor otomotif.

Di Korea Selatan, mobil-mobil asing hanya menguasai 15 persen pasar, sementara di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa, pangsanya mencapai 40 persen. Namun, pangsa pasar mobil asing di Korea telah meningkat belakangan ini. Pada tahun 2010, pangsa mobil asing hanyalah tiga persen di pasar Korea. [uh/ab]