Eksodus pengungsi Afghanistan dari Pakistan telah mengakibatkan industri karpet kekurangan tenaga kerja terampil. Quetta, Pakistan terkenal sebagai produsen karpet kini hanya memiliki beberapa penenun.
Dua anak muda Afghanistan ini dengan terampil menenun karpet dengan jari-jari kecil mereka. Diperlukan waktu tiga bulan sebelum mereka menyelesaikan dan menjualnya untuk membantu keluarga mereka yang miskin dan terdiri dari empat orang.
Rehmatullah yang berusia lima belas tahun mengatakan karpet itu memberi mereka pendapatan sekitar 14.000 rupee atau kira-kira 140 dolar. Itu digunakan untuk membayar sewa, makanan, obat-obatan, dan bahan baku.
"Ayah saya sakit, ibu saya juga sakit. Sekarang, kami berdua bekerja, saya dan adik perempuan saya,” tuturnya.
Rehmatullah adalah salah satu dari jutaan warga Afghanistan yang mencari perlindungan dari konflik dan penganiayaan di negara-negara tetangga. Selama bertahun-tahun, keterampilan menenun keluarganya membantu mereka untuk bertahan hidup dalam pengasingan.
"Menjual karpet tidak menguntungkan akibat inflasi dan kami hampir-hampir tidak bisa bertahan karena tidak cukup uang yang kami hasilkan,” imbuhnya.
Dia mengatakan bahwa kekhawatiran akan terjadinya pemulangan paksa ke Afghanistan telah menambah persoalan. Setelah menampung mereka selama beberapa puluh tahun, Pakistan sekarang mendorong semua pengungsi Afghanistan untuk kembali ke negara mereka, dan lebih dari 600.000 dari mereka kembali pada tahun 2016 saja.
Para pedagang Pakistan mengatakan arus pulang pengungsi Afghanistan telah mengakibatkan industry karpet kekurangan tenaga kerja trampil. Hal ini telah menyebabkan penurunan produksi karpet, meskipun permintaan carpet tetap tinggi.
Eksportir lokal ingin pihak berwenang Pakistan menerbitkan visa kerja bagi para pengungsi yang memiliki keterampilan membuat karpet sehingga mereka dapat menetap. Tetapi mereka juga mengatakan ketegangan dalam hubungan bilateral kedua negara akhir-akhir ini telah memperkecil dukungan untuk memperpanjang izin bagi pengungsi Afghanistan untuk tinggal di Pakistan. [sp/jm]