Sejumlah negara menangguhkan impor gandum dari Amerika dan menuntut ujicoba setelah ditemukannya ladang gandum rekayasa genetika di AS.
Jepang dan Korea Selatan menangguhkan sebagian impor gandum Amerika setelah pejabat-pejabat pertanian Amerika mendapati ladang gandum hasil rekayasa genetika yang tidak disetujui, sedangkan Uni Eropa menyerukan dilakukan ujicoba pada pengiriman ke 27 negara anggotanya.
Seorang pejabat keamanan pangan Korea Selatan Jumat (31/5) mengatakan jika gandum hasil rekayasa genetika atau transgenik itu ditemukan, maka akan dilarang didistribusikan di negara itu.
Penangguhan impor oleh Jepang dan Korea Selatan itu dilakukan setelah pejabat-pejabat Amerika menemukan gandum rekayasa genetika tumbuh di ladang seluas 32 hektar di negara bagian Oregon. Uni Eropa menyerukan berbagai ujicoba guna menjamin kebijakan "toleransi nol" terhadap tanaman rekayasa genetika diberlakukan.
Belum jelas bagaimana gandum itu tumbuh di ladang di Oregon itu. Jenis gandum tersebut dikembangkan perusahaan produk-produk pertanian Monsanto guna melawan herbisida Roundup, tetapi ujicoba lapangan berakhir sembilan tahun lalu.
Jagung dan kedelai hasil rekayasa genetika ditanam secara rutin, tetapi umumnya dikonsumsi hewan. Belum ada gandum hasil rekayasa genetika yang disetujui di Amerika untuk produksi komersial. Tanaman hasil rekayasa genetika bisa lebih tahan terhadap kekeringan dan hama, tetapi menurut pengkritik, tanaman rekayasa bisa menjadi racun atau rendah nutrisi.
Seorang pejabat keamanan pangan Korea Selatan Jumat (31/5) mengatakan jika gandum hasil rekayasa genetika atau transgenik itu ditemukan, maka akan dilarang didistribusikan di negara itu.
Penangguhan impor oleh Jepang dan Korea Selatan itu dilakukan setelah pejabat-pejabat Amerika menemukan gandum rekayasa genetika tumbuh di ladang seluas 32 hektar di negara bagian Oregon. Uni Eropa menyerukan berbagai ujicoba guna menjamin kebijakan "toleransi nol" terhadap tanaman rekayasa genetika diberlakukan.
Belum jelas bagaimana gandum itu tumbuh di ladang di Oregon itu. Jenis gandum tersebut dikembangkan perusahaan produk-produk pertanian Monsanto guna melawan herbisida Roundup, tetapi ujicoba lapangan berakhir sembilan tahun lalu.
Jagung dan kedelai hasil rekayasa genetika ditanam secara rutin, tetapi umumnya dikonsumsi hewan. Belum ada gandum hasil rekayasa genetika yang disetujui di Amerika untuk produksi komersial. Tanaman hasil rekayasa genetika bisa lebih tahan terhadap kekeringan dan hama, tetapi menurut pengkritik, tanaman rekayasa bisa menjadi racun atau rendah nutrisi.