Sebuah kelompok ekstrimis Muslim mengatakan mereka telah membunuh tujuh orang asing yang diculik anggota kelompok itu dari Nigeria Utara, Sabtu (9/3).
Sebuah kelompok ekstrimis Muslim menampilkan foto-foto yang menurut kelompok itu gambar para korban tewas yang diculik dari sebuah kompleks perusahaan konstruksi Februari lalu. Kelompok tersebut diidentifikasi sebagai kelompok Asaru - yang belum dapat dikukuhkan oleh Kantor berita Associated Press.
Mereka yang diculik termasuk empat warga Lebanon, dan lainnya masing-masing dari Inggris, Yunani dan Italia. Ketujuh orang itu merupakan pegawai Setraco, perusahaan konstruksi Lebanon yang beroperasi di negara bagian Bauchi.
Dua jurubicara militer Nigeria menolak berkomentar saat dihubungi Associated Press, sementara jurubicara dinas intelijen negara itu tidak bisa dihubungi. Dalam sebuah pernyataan, Sabtu, Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, mereka sedang menyelidiki pembunuhan yang diklaim dilakukan kelompok itu.
Pesan, yang diposkan di sebuah situs ekstremis Muslim, Sabtu, mengatakan, para anggota Ansaru membunuh para sandera setelah pesawat-pesawat tempur Inggris dilaporkan jurnalis setempat terlihat di kota Bauchi, Nigeria Utara. Namun, laporan-laporan berita itu yang dirujuk pesan online tersebut sebetulnya merujuk pada pesawat-pesawat udara yang terlihat di bandara internasional di ibukota Nigeria, Abuja.
Ansaru mengatakan, keputusan untuk membunuh para sandera juga dipicu pernyataan segera setelah penculikan dari Presiden Nigeria Goodluck Jonathan yang mengatakan pemerintah akan melakukan apa saja dalam kewenangannya untuk membebaskan para sandera itu.
Mereka yang diculik termasuk empat warga Lebanon, dan lainnya masing-masing dari Inggris, Yunani dan Italia. Ketujuh orang itu merupakan pegawai Setraco, perusahaan konstruksi Lebanon yang beroperasi di negara bagian Bauchi.
Dua jurubicara militer Nigeria menolak berkomentar saat dihubungi Associated Press, sementara jurubicara dinas intelijen negara itu tidak bisa dihubungi. Dalam sebuah pernyataan, Sabtu, Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, mereka sedang menyelidiki pembunuhan yang diklaim dilakukan kelompok itu.
Pesan, yang diposkan di sebuah situs ekstremis Muslim, Sabtu, mengatakan, para anggota Ansaru membunuh para sandera setelah pesawat-pesawat tempur Inggris dilaporkan jurnalis setempat terlihat di kota Bauchi, Nigeria Utara. Namun, laporan-laporan berita itu yang dirujuk pesan online tersebut sebetulnya merujuk pada pesawat-pesawat udara yang terlihat di bandara internasional di ibukota Nigeria, Abuja.
Ansaru mengatakan, keputusan untuk membunuh para sandera juga dipicu pernyataan segera setelah penculikan dari Presiden Nigeria Goodluck Jonathan yang mengatakan pemerintah akan melakukan apa saja dalam kewenangannya untuk membebaskan para sandera itu.