Penebang hutan ilegal dicurigai mendalangi pembunuhan brutal empat penduduk asli Peru pekan lalu yang menentang kegiatan mereka.
Aktivis lingkungan Edwin Chota Valera dan tiga pria lainnya dari suku Ashaninka dibunuh dekat perbatasan dengan Brazil, satu daerah yang sangat terpencil sehingga kabar mengenai pembunuhan itu baru sampai ke pihak berwenang di ibukota Lima hari Minggu (7/9).
Mereka diserang ketika pulang ke rumah di daerah hutan tadah hujan Amazon, Ucayall.
Chota sudah sering mendapat ancaman pembunuhan dari penebang hutan ilegal. Ia sedang berusaha mengeluarkan mereka dari tanah Ashaninka sementara komunitas itu mencoba memperoleh kembali daerah leluhur mereka.
Bank Dunia memperkirakan bahwa 80 persen kayu yang diekspor dari Peru ditebang secara ilegal.