Para pemimpin empat negara besar zona euro: Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol, mengimbau dana yang lebih besar untuk menggenjot perekonomian yang lesu.
Setelah pembicaraan di Roma, para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol mengatakan setuju bahwa paket stimulus baru senilai 163 miliar dolar penting dalam mendongkrak perekonomian zona euro.
Pada konferensi pers bersama, Presiden Prancis François Hollande mengatakan, dana itu berjumlah sekitar satu persen dari produk domestik kotor zona euro. Ia mengatakan, jika disetujui, paket stimulus itu akan membantu memacu pertumbuhan.
Para pemimpin itu berusaha menentukan posisi bersama sebelum KTT Uni Eropa minggu depan. Ke-17 anggota zona euro berada di bawah tekanan besar untuk mencari pemecahan akhir bagi utang negara-negara dan krisis perbankan. Di Luksemburg, di mana para menteri keuangan Uni Eropa mengakhiri pembicaraan dua hari, Direktur Pengelola Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengangkat isu itu. Ia mengatakan, “Kami jelas melihat bertambahnya ketegangan dan stres mendalam sehubungan dengan masalah perbankan dan utang negara-negara di zona euro. Untuk mengatasi hal itu, IMF yakin bahwa gerakan yang pasti dan kuat terhadap penyatuan mata uang Eropa harus dilakukan untuk memulihkan kepercayaan terhadap sistem itu. Karena seperti kita lihat saat ini, kehandalan sistem moneter Eropa dipertanyakan.”
Ketidakpastian terasa minggu ini sewaktu bunga pinjaman jangka panjang Spanyol naik lagi. Kamis sore, badan pemeringkat Moody’s juga menurunkan peringkat 15 bank dan lembaga keuangan.
Tetapi, anggota-anggota Uni Eropa terpecah mengenai cara-cara untuk mendorong perekonomian zona euro. Di bawah Presiden Prancis Hollande, fron Prancis dan Jerman yang sebelumnya bersatu, terpecah mengenai isu-isu, seperti obligasi euro dan kebijakan-kebijakan untuk mendorong pertumbuhan.
Para menteri keuangan juga terpecah mengenai isu lain, yaitu pajak transaksi keuangan Uni Eropa, yang ditentang Inggeris dan Swedia. Namun, sekalompok kecil negara, dipimpin Jerman dan Prancis, pada akhirnya mungkin menyetujui pajak seperti itu.
Pada konferensi pers bersama, Presiden Prancis François Hollande mengatakan, dana itu berjumlah sekitar satu persen dari produk domestik kotor zona euro. Ia mengatakan, jika disetujui, paket stimulus itu akan membantu memacu pertumbuhan.
Para pemimpin itu berusaha menentukan posisi bersama sebelum KTT Uni Eropa minggu depan. Ke-17 anggota zona euro berada di bawah tekanan besar untuk mencari pemecahan akhir bagi utang negara-negara dan krisis perbankan. Di Luksemburg, di mana para menteri keuangan Uni Eropa mengakhiri pembicaraan dua hari, Direktur Pengelola Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengangkat isu itu. Ia mengatakan, “Kami jelas melihat bertambahnya ketegangan dan stres mendalam sehubungan dengan masalah perbankan dan utang negara-negara di zona euro. Untuk mengatasi hal itu, IMF yakin bahwa gerakan yang pasti dan kuat terhadap penyatuan mata uang Eropa harus dilakukan untuk memulihkan kepercayaan terhadap sistem itu. Karena seperti kita lihat saat ini, kehandalan sistem moneter Eropa dipertanyakan.”
Ketidakpastian terasa minggu ini sewaktu bunga pinjaman jangka panjang Spanyol naik lagi. Kamis sore, badan pemeringkat Moody’s juga menurunkan peringkat 15 bank dan lembaga keuangan.
Tetapi, anggota-anggota Uni Eropa terpecah mengenai cara-cara untuk mendorong perekonomian zona euro. Di bawah Presiden Prancis Hollande, fron Prancis dan Jerman yang sebelumnya bersatu, terpecah mengenai isu-isu, seperti obligasi euro dan kebijakan-kebijakan untuk mendorong pertumbuhan.
Para menteri keuangan juga terpecah mengenai isu lain, yaitu pajak transaksi keuangan Uni Eropa, yang ditentang Inggeris dan Swedia. Namun, sekalompok kecil negara, dipimpin Jerman dan Prancis, pada akhirnya mungkin menyetujui pajak seperti itu.