Enam Anggota Pasukan Perdamaian Malaysia Terluka di Lebanon

Beberapa anggota pasukan perdamaian PBB di Lebanon atau United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) (foto: dok).

Malaysia mengatakan hari Jumat (8/11), bahwa enam anggota pasukan penjaga perdamaiannya yang bertugas di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terluka dalam sebuah ledakan di Lebanon.

Kementerian Pertahanan Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan sesaat setelah tengah malam, bahwa ledakan itu terjadi pada Kamis di dekat Stadion Saida, tetapi tidak memberikan rincian tentang peyebab ledakan.

PBB mengatakan bahwa lima pasukan penjaga perdamaian Malaysia termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon Selatan pada Kamis, dalam sebuah serangan yang juga menewaskan tiga warga sipil.

Israel melancarkan serangkaian serangan, setelah Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya melakukan serangan rudal yang menarget pangkalan militer di dekat Bandara Internasional Ben Gurion Israel pada Rabu.

Kementerian pertahanan Malaysia mengatakan ledakan itu telah “menargetkan kendaraan sipil lain yang menuju Beirut dan juga menyebabkan kerusakan pada sebuah bus yang membawa pasukan penjaga perdamaian PBB asal Malaysia, dan melukai enam dari mereka”.

BACA JUGA: Jumlah Korban Tewas di Pihak Lebanon dalam Perang Hizbullah-Israel Lampaui 3.000

Mereka menggambarkan cedera tersebut sebagai “ringan”, termasuk satu pasukan penjaga perdamaian yang menderita patah tulang di lengan kiri dan dibawa ke rumah sakit.

Angkatan Bersenjata Malaysia “akan terus memantau situasi ini dengan seksama dan akan memberikan informasi terbaru mengenai insiden tersebut segera setelah tersedia,” kata pernyataan tersebut.

Angkatan Bersenjata Malaysia “tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan personelnya saat melaksanakan misi penjaga perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa," tambah mereka.

Hizbullah dan Israel telah berperang sejak akhir September, ketika Israel memperluas fokusnya dari memerangi Hamas di Jalur Gaza menjadi mengamankan perbatasan utaranya. [ns/aa]