16 Terpidana Kasus Narkoba Dieksekusi Setelah Lebaran

Pulau Nusakambangan, tempat hukuman mati dilaksanakan tahun lalu.

Juru bicara Kejaksaan Agung mengatakan kepada wartawan ada 152 orang yang menanti hukuman mati di Indonesia, namun penyelundup narkoba akan diprioritaskan.

Pemerintah berencana mengeksekusi 16 terpidana setelah libur Idul Fitri bulan depan, dan lebih banyak lagi tahun depan, menurut juru bicara Kejaksaan Agung, Selasa (14/6).

M. Rum mengatakan kepada wartawan ada 152 orang yang menanti hukuman mati di Indonesia, namun penyelundup narkoba akan diprioritaskan.

"Sesuai dengan anggaran yang kita miliki, kita berencana (mengeksekusi) 16 tahun ini dan 30 tahun depan," ujar Rum.

"Presiden Joko Widodo telah mengatakan negara ini menghadapi darurat narkoba dan ini adalah untuk menyelamatkan generasi mendatang," tambahnya.

Ia menolak memberikan rincian mengenai siapa yang akan menghadapi regu tembak bulan depan.

Indonesia memiliki hukuman berat untuk pidana terkait narkoba, namun eksekusi sementara dihentikan setelah mendapat kritikan internasional yang intens tahun lalu ketika pemerintah mengeksekusi 14 orang, sebagian besar orang asing.

Penolakan Presiden untuk mengampuni para terpidana, meski ada permohonan berulang kali, memicu ketegangan diplomatik, terutama dengan Australia, yang menarik duta besarnya sebagai protes atas eksekusi dua warga negaranya April lalu.

Rum dari Kejaksaan Agung mengatakan kasus-kasus narkoba melibatkan "banyak" orang asing, namun ia menolak berkomentar mengenai apakah ada yang menghadapi eksekusi tahun ini.

Seorang perempuan Inggris berusia 59 tahun, Lindsay Sandiford, dihukum mati setelah didakwa tahun 2013 karena mencoba menyelundupkan kokain senilai Rp 33,4 miliar ke negara ini.

Seorang pembantu rumah tangga asal Filipina, Mary Jane Veloso, mendapatkan penangguhan hukuman mati pada menit terakhir tahun lalu, sebagai respon atas permintaan dari Manila setelah seorang perekrut tenaga kerja, yang dituduh Veloso memasukkan narkoba ke dalam tasnya, menyerahkan diri kepada polisi di Filipina. [hd/dw]