Enam Jurnalis Ditangkap setelah Meliput Demonstrasi di Myanmar 

Polisi menindak keras dan menangkap para pengunjuk rasa yang melakukan aksi protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 27 Februari 2021. (Foto: dok).

Enam jurnalis telah ditangkap di Myanmar karena liputan mereka terkait demonstrasi antikudeta.

Seorang pengacara yang mewakili wartawan Associated Press Thein Zaw mengatakan, Thein dan lima jurnalis lainnya telah didakwa berdasarkan undang-undang yang melarang seseorang menimbulkan rasa takut, menyebarkan berita palsu dengan sengaja atau melakukan agitasi secara langsung atau tidak langsung terhadap seorang pegawai pemerintah.

Keenam jurnalis itu menghadapi hukuman maksimum tiga tahun penjara jika terbukti bersalah. Junta baru mengubah undang-undang itu bulan lalu untuk meningkatkan hukuman penjara maksimal menjadi tiga tahun.

Fotografer Associated Press Thein Zaw melaporkan kudeta anti-militer di Yangon sehari sebelum penangkapannya, 26 Februari 2021. (Foto: dok).

Associated Press mengatakan Thein Zaw ditahan Sabtu, (27/2) di Yangon ketika ia meliput demonstrasi di kota terbesar Myanmar itu. Ia dilaporkan ditahan di penjara Insein yang terkenal kejam di kota Yangon, yang pernah ditempati sejumlah tahanan politik di bawah rezim militer autokrat sebelumnya.

Empat dari lima jurnalis lainnya bekerja untuk Myanmar Now, Myanmar Photo Agency, 7Day News dan media berita online Zee Kewt, sedangkan yang ke-lima adalah seorang wartawan lepas.

Ian Phillips, wakil direktur AP untuk berita internasional telah menyerukan pembebasan segera Thein Zaw.

“Jurnalis independen seharusya diperbolehkan melaporkan berita secara bebas dan aman tanpa takut dikenai hukuman,’ kata Philips. [lj/uh]