Negara bagian Victoria, yang menjadi episentrum wabah virus corona di Australia, mulai melonggarkan kebijakan lockdown, Senin (19/10). Warga Victoria kini bisa bergerak lebih leluasa, tetapi restoran-restoran dan toko-toko yang dianggap tidak esensial masih diharuskan tutup.
Setelah lebih dari 100 hari hanya diizinkan beraktivitas di luar rumah maksimal dua jam, lima juta warga Melbourne kini bisa menikmati ruang terbuka selama yang mereka inginkan. Pemerintah Victoria mengatakan pelonggaran lebih luas kemungkinan akan dilakukan pada bulan depan.
Pada saat ini, kegiatan berkumpul di tempat umum masih sangat dibatasi. Warga bisa ke luar rumah, tetapi harus berada dalam radius 25 kilometer dari rumah mereka.
BACA JUGA: Australia Prioritaskan Buka Penerbangan untuk Jepang, Singapura dan KorselToko eceran dan restoran hanya boleh memberi layanan antar jemput. Peraturan ketat yang tak kunjung berakhir ini membuat marah banyak pemilik bisnis, termasuk sebuah kelompok yang mewakili lebih dari 2.000 pengusaha di Melbourne, yang menyebut peraturan itu “banyolan yang tidak adil."
Gubernur Victoria Daniel Andrews memahami ketidakpuasan warga negara bagian itu terhadap keputusannya. Namun, ia mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk mengutamakan keselamatan warga.
Victoria adalah negara bagian paling padat kedua di Australia, dan menurut data resmi, berkontribusi terhadap seperempat ekonomi negara itu. Akibat lockdown yang berkepanjangan, negara bagian itu kini menyumbang 40 persen dari total jumlah pengangguran yang tercatat di Australia. [ab/ka]