Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Minggu (13/6) terbang ke Brussels untuk mengikuti KTT NATO, di mana ia berharap dapat memuluskan hubungan Turki dengan mitra-mitra Barat.
“Kami akan sekali lagi menggarisbawahi pentingnya melekat pada aliansi sekutu-sekutu kami,” ujar Erdogan dalam konferensi pers di bandara internasional Ataturk, Istanbul.
Erdogan akan melangsungkan pertemuan empat mata dengan beberapa pemimpin yang hadir dalam pertemuan kepala negara hari Senin (14/6), termasuk pertemuan penting dengan Presiden Joe Biden.
“Ada banyak desas-desus... Kita harus meninggalkan semua itu dan bicara tentang apa yang dapat dan akan kita lakukan,” tegasnya tentang hubungan Turki-Amerika.
Erdogan mengatakan pembicaraan dengan Biden “akan sangat luas” tetapi ia akan memusatkan perhatian pada perselisihan tentang pembelian sistem pertahanan udara Rusia yang membuat Turki dikeluarkan dari program pembelian pesawat F35 dan dikenai sanksi
BACA JUGA: Presiden Turki Resmikan Masjid di Alun-alun TaksimAmerika mengatakan rudal S-400 yang dibeli Turki pada tahun 2019 telah menimbulkan ancaman terhadap sistem pertahanan udara terpadu NATO dan telah menuntut Turki untuk meninggalkan sistem bernilai 2,5 miliar dolar itu.
Erdogan menuding Amerika “tidak memenuhi janjinya” atas rencana Turki membeli rudal Patriot.
Erdogan juga mengecam keras penggambaran Biden terhdap pembunuhan warga Armenia Ottoman pada Perang Dunia Pertama sebagai “genosida.” “Ada pendekatan yang telah mengecewakan kami,” tegas Erdogan. [em/lt]