Ekrem Imamoglu telah menyebabkan sebuah guncangan politik dalam pemilihan lokal baru-baru ini di Turki setelah memenangkan jabatan wali kota Istanbul, dan mengakhiri dominasi 25 tahun oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Tetapi dalam sebuah langkah yang kontroversial, dewan pemilihan Turki menganulir hasil pemilihan Maret lalu dan memerintahkan pemilihan ulang.
Imamoglu, dari Partai Rakyat Republik, atau CHP, mengklaim dia membongkar pemborosan oleh Partai Keadilan dan Pembangunan atau AKP, dan akan menggunakan informasi ini sebagai senjata dalam pemilihan ulang pada 23 Juni mendatang.
Selama menjabat selama 19 hari, Imamoglu menggelar kampanye politik. Dalam kampanye politiknya, dia berjanji akan menjembatani perpecahan di Turki dan mengantarkan pemerintahan yang baik.
Bulan ini, Dewan Elektoral Tinggi yang terutama diduduki oleh orang-orang tunjukan Erdogan mendukung tuduhan AKP tentang terjadinya kecurangan. Langkah ini telah mengundang kecaman baik nasional maupun internasional. [jm]