Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meneruskan tekanan terhadap Riyadh sehubungan pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, di konsulat Saudi di Istanbul.
Di halaman depan harian Sabah, sebuah penerbitan pro pemerintah Turki, Selasa (13/11), dipasang foto dari potret x-ray dari tas tim Saudi dan didalamnya diperlihatkan alat-alat untuk membunuh Khashoggi.
Berita di harian itu merupakan perkembangan terakhir dari apa yang oleh analis dinilai merupakan sebuah kampanye yang diorganisasi secara cermat oleh Ankara terhadap Riyadh.
Erdogan mengumumkan minggu lalu sebuah rekaman audio dari saat-saat terakhir hidup penulis Saudi itu, telah diberikan kepada Amerika, Arab Saudi, dan negara-negara utama Eropa.
“Isi dari rekaman itu benar-benar sebuah petaka,” kata Erdogan kepada jurnalis Minggu. “Petugas intelijen dari pihak Saudi pun kaget ketika mendengar rekaman, dan dia mengatakan, pelakunya ini kemungkinan memakai heroin, karena hanya seseorang dibawah pengaruh heroin bisa melakukan hal ini.”
Sejak pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober, Ankara, lewat rilis informasi secara hati-hati kepada media, telah menghapus harapan Riyadh bahwa kehebohan ini akan hilang dengan sendirinya. [jm]