Kelompok hak asasi Amnesty International hari Rabu (22/4) mendesak para pemimpin Eropa agar memulai usaha kemanusiaan untuk mengakhiri tragedi kapal migran karam yang meningkat drastis di Laut Tengah.
Dalam sebuah laporan yang dirilis di Paris, Amnesty International menyebut bencana maritim itu memalukan bagi Eropa. Amnesty mendesak para kepala negara Uni Eropa yang akan bertemu hari Kamis di Brussels untuk segera mengotorisasi operasi kemanusiaan dengan lebih banyak kapal, pesawat dan sumber daya lain untuk melakukan patroli di Laut Tengah dan menyelamatkan migran ketika nyawa mereka terancam.
Permohonan Amnesty International itu muncul sementara pihak berwenang Eropa terus menyelidiki bagaimana kapal migran dari Libya ke pulau Lampedusa, Italia selatan, terbalik beberapa hari yang lalu, dengan sebanyak 900 orang tenggelam dan hanya 28 diselamatkan.
Kejaksaan Italia mengatakan bahwa kapten kapal Tunisia, yang telah ditangkap, tidak sengaja menabrak kapal kontainer Portugis yang datang untuk upaya penyelamatan.
John Dalhuisen, direktur Amnesty untuk Eropa dan Asia Tengah, mengatakan, "kelalaian Eropa untuk menyelamatkan ribuan migran dan pengungsi yang mengalami bahaya di Laut Tengah mirip dengan pemadam kebakaran menolak menyelamatkan orang-orang yang melompat dari kobaran api."