Parlemen Eropa Tuduh Rusia Lakukan 'Aksi Teroris' di Ukraina

Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) berbicara dengan PM Ukraina Arseniy Yatsenyuk dalam pertemuan pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia (foto: dok).

Parlemen Eropa hari Kamis (15/1) menuduh Rusia melakukan apa yang mereka sebut "aksi teroris" di Ukraina.

Dalam pertemuan di Brussels Kamis (15/1), badan legislatif Uni Eropa mengeluarkan resolusi yang mengecama apa yang mereka sebut sebagai "kebijakan agresif dan ekspansionis" Rusia dan "tindakan teroris dan perilaku kriminal" oleh pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Ukraina menyatakan hari berkabung nasional setelah 13 penumpang bus tewas dalam serangan roket hari Selasa di sebelah selatan kota yang dikuasai pemberontak, Donetsk.

Parlemen Eropa juga mengimbau dilanjutkannya sanksi terhadap Rusia kecuali negara itu memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk menghormati gencatan senjata yang disepakati bulan September lalu.

Rusia juga diharuskan menarik pasukannya dan "kelompok-kelompok bersenjata ilegal" dari daerah itu tanpa syarat, melakukan pertukaran tahanan, dan mengembalikan kekuasaan Ukraina atas wilayahnya, termasuk semenanjung Krimea.

Parlemen Uni Eropa mengatakan sanksi harus diperluas apabila Rusia bertindak lebih jauh "memperkeruh" situasi Ukraina.