Ribuan warga etnis Serbia berunjuk rasa di Kosovo pada Minggu (6/11), sementara sengketa soal pelat mobil meningkatkan ketegangan antara Serbia dan bekas provinsinya itu.
Keputusan pemerintah untuk secara bertahap melarang pelat mobil keluaran Serbia telah membuat marah warga etnis Serbia di Kosovo. Kebanyakan dari mereka tidak mengakui deklarasi kemerdekaan Kosovo pada 2008. Para warga minoritas etnis Serbia melakukan aksi mogok kerja dari berbagai kantor pemerintah pada Sabtu (5/11) untuk memprotes kebijakan tersebut.
Pemerintah Serbia, dengan dukungan dari China dan Rusia, juga telah menolak mengakui kemerdekaan Kosovo. AS dan sekutu-sekutunya mengakui Kosovo sebagai negara yang merdeka.
BACA JUGA: Ribuan Warga Ortodoks Serbia Protes Pawai LGBTDalam protes hari Minggu (6/11) di Kota Mitrovica, Kosovo utara, para pemimpin politik Serbia mengatakan para polisi, hakim dan pegawai negeri lain tidak akan kembali bekerja, kecuali pemerintah Kosovo membatalkan kebijakannya terkait pelat mobil.
"Kami ada di tanah kami, dan kami tidak akan menyerah," kata politisi Serbia Goran Rakic.
Isu kemerdekaan Kosovo memicu perang 1998-1999 dimana sekitar 13.000 orang tewas. Serbia melakukan penindakan keras yang brutal untuk mengakhiri pemberontakan separatis oleh etnis Albania. NATO mengebom Serbia pada 1999 untuk mengakhiri perang. [vm/pp]