Pihak berwenang di Amerika Tengah mendesak warga untuk mengungsi sebelum badai Iota menimbulkan banjir yang "mengancam nyawa" di seluruh wilayah yang masih belum sepenuhnya pulih dari kerusakan akibat Badai Eta.
Dilansir oleh Reuters, Badai Iota diperkirakan akan menguat ketika menghantam hutan di Pesisir Miskito di Nikaragua dan Honduras pada Senin (16/11). Badai itu terjadi ketika Amerika Tengah masih belum juga pulih dari kerusakan besar akibat Badai Eta dua minggu lalu. Badai Eta menimbulkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan banyak orang di sebuah wilayah besar, mulai dari Panama sampai Meksiko selatan.
Pada Sabtu (14/11) pagi, pihak berwenang Guatemala mengatakan tanah longsor menimbun 10 orang di negara bagian Chiquimula dekat perbatasan dengan Honduras.
Para petugas darurat telah menyelamatkan dua orang dan mengambil tiga jenazah sejauh ini. Lima orang masih hilang.
Tanah longsor pada Sabtu (14/11) terjadi menyusul longsornya sebagian gunung ke desa Queja, di wilayah Verapaz, Guetamala Tengah, yang menewaskan dan menimbun puluhan warga.
Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Sabtu (14/11) menyatakan kekhawatirannya menjelang datangnya badai Iota, mengatakan dia telah memerintahkan warga di wilayah rentan untuk mengungsi.
Di Honduras, di mana Eta menewaskan 64 orang dan merusak jalan, jembatan dan lahan pertanian, Presiden Juan Orlando Hernández pada Sabtu (14/11) menyerukan warga yang berada di jalur Badai Iota untuk mengungsi. [vm/ft]