Evakuasi Warga Sipil dari Pabrik Baja di Mariupol Masih Berlangsung

Warga sipil yang dievakuasi dari Mariupol tiba di kota Zaporizhzhia, Ukraina.

Semakin banyak warga sipil telah diselamatkan dari terowongan di bawah pabrik baja di Mariupol, demikian kata seorang pejabat Ukraina pada Jumat (6/5).

Sementara itu tentara Ukraina yang terkurung di dalam kompleks pabrik itu melakukan pertahanan terakhir mereka guna mencegah Moskow mengambil alih seluruh kota pelabuhan strategis itu.

Pertempuran di kota Ukraina yang dihancur-leburkan oleh pasukan Rusia tampaknya semakin suram. Sekitar 2.000 tentara Ukraina yang terkurung di dalam terowongan dan bunker di bawah pabrik baja Azovstal menolak untuk menyerah.

Penguasa Mariupol hari Jumat menuduh pasukan Rusia menembak ke arah kendaraan yang sedang mengevakuasi warga sipil dair pabrik baja itu, sehingga menewaskan seorang tentara dan melanggar persetujuan gencatan senjata, demikian dilaporkan oleh Reuters.

BACA JUGA: Zelenskyy: Pasukan Rusia 'Terus Serbu Pabrik Azovstal'

Sementara drama di Mariupol terus berkembang, Paus Fransiskus Jumat menyebut perang di Ukraina sebagai "biadab", karena warga Kristen bertempur melawan sesama Kristen. Paus membuat komentar itu kepada anggota kantor Vatikan yang mempromosikan persatuan Kristen di kalangan warga Katolik, Ortodoks, dan gereja Kristen lainnya.

“Hari ini, dihadapakan pada kebiadaban perang ini, kerinduan pada persatuan harus diciptakan lagi,” katanya.

Pasukan Rusia menguasai seluruh Mariupol yang terletak di pesisir utara dari Laut Azov, kecuali pabrik baja ini. Kota Mariupol berulangkali menjadi sasaran serangan Rusia selama invasi yang sudah berlangsung selama 10 minggu. [jm/pp]