Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (3/5), mengatakan militer Rusia terus membom Azovstal di Mariupol dan terus berupaya untuk menyerbu pabrik itu meskipun telah terjalin kesepakatan evakuasi.
Zelenskyy mengatakan 156 orang sudah tiba di Zaporizhzhia pada Selasa, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak yang telah lebih dari dua bulan bersembunyi dalam bunker-bunker di bawah pabrik baja tersebut.
"Ini bukan kemenangan, tetapi ini adalah sebuah hasil. Dan saya percaya bahwa ada kesempatan untuk menyelamatkan rakyat lainnya," kata Zelenskyy.
Komandan-komandan Ukraina, pada Selasa, mengatakan pasukan Rusia yang didukung tank mulai menyerbu pabrik yang luas itu. Di sana terdapat banyak labirin terowongan dan bunker yang tersebar di area seluas 11 kilometer persegi.
Tidak jelas berapa banyak pejuang Ukraina yang bersembunyi di dalam sana, tetapi Rusia menyebut jumlahnya sekitar 2.000 dalam beberapa pekan terakhir, dan 500 orang dilaporkan terluka.
Ratusan warga sipil juga masih berada di sana, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Zelenskyy bertekad melanjutkan upaya mengevakuasi semua orang yang tertinggal di Azovstal, warga sipil maupun tentara.
Dalam pidato malamnya, Zelenskyy mengatakan, serangan Rusia terhadap beberapa kota merupakan tanggapan atas "keberhasilan" Ukraina. "Mereka mencoba melampiaskan ketidakberdayaan mereka," katanya.
Ia menambahkan, "Karena Ukraina berada di luar kekuasaan mereka." [ka/jm]