Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara telah menjadi fasilitas medis fungsional utama di bagian utara wilayah kantong Palestina tersebut sementara militer Israel melancarkan serangan jauh ke dalam Kota Gaza dan memaksa ditutupnya banyak rumah sakit dan klinik di wilayah itu.
Puluhan pasien dirawat di rumah sakit tersebut setelah fasilitas medis utama di Kota Gaza ditutup, kata direktur rumah sakit Marawan al-Sultan, Selasa (9/7). “Situasinya sangat buruk dan bukan pertanda baik,” cetusnya. Ia menambahkan bahwa pasien berisiko karena langkanya bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan generator listrik.
Dia mengatakan rumah sakit tersebut menerima 80 pasien dan mereka yang luka-luka dari rumah sakit al-Ahly di bagian timur Kota Gaza yang ditutup di tengah pertempuran sengit antara Israel dan militan Palestina.
Pasukan Israel kembali memerangi militan di wilayah yang menurut tentara sebagian besar telah dibersihkan beberapa bulan lalu di Gaza utara. Militer memerintahkan evakuasi sebelum serangan-serangan itu, namun warga Palestina mengatakan tidak ada tempat yang aman.
Perang telah menewaskan lebih dari 38.000 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan. Israel mengatakan serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang di Israel selatan, sebagian besar adalah warga sipil. [ka/ab]