Filipina Gunakan Kapal Tua Sebagai Pos Militer di Laut China Selatan

Kapal Sierra Madre milik Filipina di dekat pulau karang Second Thomas Shoal, yang merupakan bagian dari Kepulauan Spratly di Laut China Selatan. (Foto: Dok)

Kapal tua itu diperbaiki sementara China menempatkan lebih banyak kapal dan membangun pulau-pulau di dekatnya.

Filipina mengatakan, Rabu (15/7), mereka sedang memperbaiki kapal tua yang berfungsi sebagai pos garis depan di Laut China Selatan yang disengketakan sementara China menempatkan lebih banyak kapal dan membangun pulau-pulau di dekatnya.

Ini akan memastikan kapal bekas Perang Dunia Kedua yang dimakan karat itu, Sierra Madre, tetap dapat dihuni oleh satuan kecil marinir yang mengawal pulau karang Second Thomas Shoal, kata juru bicara Angkatan Laut Filipina Kolonel Edgard Arevalo.

“Perbaikan pemeliharaan sedang dilakukan untuk memastikan kapal itu dalam keadaan layak huni minimal. Kami mempunyai kewajiban moral untuk menyediakannya bagi pasukan kami di sana,” katanya kepada kantor berita AFP.

Militer Filipina dengan sengaja mengistirahatkan kapal sepanjang 100 meter itu di atas karang tahun 1999 dalam upaya saat terakhir untuk menghambat gerakan maju China, yang empat tahun sebelumnya menduduki pulau karang Mischief Reef yang diklaim Filipina kira-kira 40 kilometer jauhnya.

Daerah yang disengketakan itu terletak kira-kira 200 kilometer dari pulau Palawan, Filipina barat, dan kira-kira 1.100 kilometer dari wilayah daratan Tiongkok yang terdekat.