Filipina dan Jepang menegaskan komitmen mereka bekerja sama dalam isu-isu keamanan maritim pada saat sama China meningkatkan kehadirannya di perairan Asia yang disengketakan.
MANILA, FILIPINA —
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengakhiri lawatan ke tiga negara Asia Tenggara dengan kunjungan ke Filipina hari Sabtu (27/7). Menyusul pembicaraan di Malaysia dan Singapura, ia bertemu Presiden Benigno Aquino di Manila di mana keduanya melakukan apa yang ia sebut "pembicaraan blak-blakan" dan pertemuan yang "sangat produktif."
Berbicara melalui seorang penerjemah di ruang resepsi istana Presiden Filipina di Manila, PM Jepang Shinzo Abe mengatakan, meningkatkan kerjasama maritim adalah satu dari empat bidang utama yang difokuskan Jepang pada kemitraan strategis kedua negara.
"Kami kukuhkan bantuan berkelangsungan guna meningkatkan kemampuan pengawal pantai Filipina dan saya telah umumkan bahwa Jepang akan menyediakan 10 kapal kredit dalam Yen," kata Abe.
Filipina sedang memperkuat kemampuan perangkat keras militernya yang kecil dan telah berencana menambah armada kapal patrolinya. Pejabat-pejabat Filipina mengatakan ke 10 kapal itu akan dibuat di Jepang untuk mempercepat waktu pengiriman. Mereka berharap sudah memiliki kapal-kapal itu sebelum masa jabatan presiden berakhir tahun 2016. Negara itu juga dalam pembicaraan dengan Italia dan Korea Selatan untuk mendapat lebih banyak pesawat dan kapal laut.
Menurut mereka, semua itu demi meningkatkan kemampuan pertahanan negara itu yang sangat minim, khususnya di Laut Cina Selatan, di mana, dalam beberapa tahun ini, China telah terang-terangan menegaskan klaimnya atas hampir seluruh wilayah perairan itu. Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga mengklaim sebagian atau keseluruhan laut yang kaya sumber daya itu.
Selama lebih dari satu tahun, Manila dan China terlibat sengketa diplomatik mengenai Scarborough Shoal. Baru-baru ini Filipina mengatakan ada kapal pengintai China dan satu kapal frigat di sekitar Second Thomas Shoal, kawasan berbatu lain yang diklaim kedua negara. Kantor berita Associated Press minggu ini melaporkan, pemerintah melihat kapal-kapal pengawal pantai China dekat Mischief Reef di Kepulauan Spratly.
Presiden Aquino mengatakan pertemuan dengan Abe menegaskan dedikasi mereka bagi kemitraan strategis. Aquino menambahkan, kedua negara berjanji terus melakukan advokasi bagi "tindakan bertanggungjawab dari pemain internasional."
"Kami percaya ini bisa dilakukan dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dalam urusan internasional dan dengan mencari solusi yang adil dan damai untuk sengketa teritorial dan masalah maritim kita sehingga kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan stabil yang mengarah ke kemajuan kita bersama," ujar Aquino.
Kemudian dalam jumpa pers di Manila, Abe mengatakan, hubungan Jepang dengan China "penting" dan ia menegaskan perlunya dialog tingkat tinggi antara kedua negara.
Berbicara melalui seorang penerjemah di ruang resepsi istana Presiden Filipina di Manila, PM Jepang Shinzo Abe mengatakan, meningkatkan kerjasama maritim adalah satu dari empat bidang utama yang difokuskan Jepang pada kemitraan strategis kedua negara.
"Kami kukuhkan bantuan berkelangsungan guna meningkatkan kemampuan pengawal pantai Filipina dan saya telah umumkan bahwa Jepang akan menyediakan 10 kapal kredit dalam Yen," kata Abe.
Filipina sedang memperkuat kemampuan perangkat keras militernya yang kecil dan telah berencana menambah armada kapal patrolinya. Pejabat-pejabat Filipina mengatakan ke 10 kapal itu akan dibuat di Jepang untuk mempercepat waktu pengiriman. Mereka berharap sudah memiliki kapal-kapal itu sebelum masa jabatan presiden berakhir tahun 2016. Negara itu juga dalam pembicaraan dengan Italia dan Korea Selatan untuk mendapat lebih banyak pesawat dan kapal laut.
Menurut mereka, semua itu demi meningkatkan kemampuan pertahanan negara itu yang sangat minim, khususnya di Laut Cina Selatan, di mana, dalam beberapa tahun ini, China telah terang-terangan menegaskan klaimnya atas hampir seluruh wilayah perairan itu. Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga mengklaim sebagian atau keseluruhan laut yang kaya sumber daya itu.
Selama lebih dari satu tahun, Manila dan China terlibat sengketa diplomatik mengenai Scarborough Shoal. Baru-baru ini Filipina mengatakan ada kapal pengintai China dan satu kapal frigat di sekitar Second Thomas Shoal, kawasan berbatu lain yang diklaim kedua negara. Kantor berita Associated Press minggu ini melaporkan, pemerintah melihat kapal-kapal pengawal pantai China dekat Mischief Reef di Kepulauan Spratly.
Presiden Aquino mengatakan pertemuan dengan Abe menegaskan dedikasi mereka bagi kemitraan strategis. Aquino menambahkan, kedua negara berjanji terus melakukan advokasi bagi "tindakan bertanggungjawab dari pemain internasional."
"Kami percaya ini bisa dilakukan dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dalam urusan internasional dan dengan mencari solusi yang adil dan damai untuk sengketa teritorial dan masalah maritim kita sehingga kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan stabil yang mengarah ke kemajuan kita bersama," ujar Aquino.
Kemudian dalam jumpa pers di Manila, Abe mengatakan, hubungan Jepang dengan China "penting" dan ia menegaskan perlunya dialog tingkat tinggi antara kedua negara.