Fraksi Partai Republik Tunjukkan Persatuan di Kongres

Ketua DPR Paul Ryan berbicara dengan wartawan usai pertemuan para pemimpin Partai Republik di Capitol Hill, Washington (15/11). (AP/Cliff Owen)

"Seluruh fraksi ini bersatu dan kami sangat bersemangat untuk bekerja dengan presiden terpilih," kata ketua DPR Paul Ryan.

Tanda-tanda pemilihan presiden yang lama dan memecah yang hampir merobek Partai Republik di AS, tidak tampak di Gedung Kongres atau Capitol Hill, Selasa (15/11).

Anggota fraksi Republik dari DPR dengan mudah kembali memilih Paul Ryan menjadi ketua dewan itu. Pada bulan Januari, Kongres baru hampir pasti akan mengukuhkannya untuk masa bakti penuh untuk jabatan tersebut.

"Seluruh fraksi ini bersatu dan kami sangat bersemangat untuk bekerja dengan presiden terpilih," kata Ryan kepada wartawan setelah pertemuan tertutup fraksi Republik.

Namun suasana gembira fraksi Republik di Gedung Kongres terganggu oleh turunnya hampir 1.000 siswa SMA di Washington DC ke jalan dan bergerak ke gedung Capitol, memrotes pemilihan Donald Trump. Mereka juga tidak suka Trump memilih Steve Bannon, mantan ketua eksekutif dari Breitbart News yang beraliran sangat kanan, sebagai penasihat utama presiden.

Dalam surat terbuka kepada Trump, anggota DPR fraksi Demokrat David Cicilline menulis "penunjukan Stephen Bannon, yang terkait dengan gerakan nasionalis kulit putih yang terdokumentasi dengan baik, dapat merongrong langsung kemampuan Anda untuk menyatukan bangsa."

Sampai pertengahan hari Selasa, surat itu telah ditandatangani oleh 137 anggota DPR fraksi Demokrat, tapi tidak ada dari fraksi Republik.

Ketua fraksi Demokrat di Senat, Harry Reid tampil di Senat hari Selasa dan menuntut Trump membatalkan penunjukkan Bannon, dan mengatakan Bannon adalah seorang yang dipuji oleh supremasi kulit putih dan mengeluarkan pernyataan anti-Semitis (anti-Yahudi). [ps/al]