Gaddafi: Ladang-Ladang Minyak Libya Aman

Gambar yang diambil dari siaran stasiun televisi pemerintah Libya ini menunjukkan Moammar Gaddafi berpidato kepada para pendukungnya dan wartawan di Tripoli, Rabu (2/3).

Walaupun para pemberontak mengambil alih kota penyulingan minyak Brega, Moammar Gaddafi yakin ladang-ladang minyak Libya tetap aman.

Pemimpin Libya Moammar Ghadafi mengatakan ladang-ladang minyak negaranya aman, di tengah kekhawatiran perusahaan-perusahaan minyak asing khawatir akan serangan terhadap fasilitas mereka oleh para gangster bersenjata.

Pemimpin Libya ini dalam sebuah pidato di ibukota Tripoli, Rabu, menegaskan bahwa ladang-ladang minyak Libya dan pelabuhan-pelabuhannya aman dan terkendali.

Gaddafi menyampaikan pernyataan tersebut bahkan ketika pasukan pemerintah sedang memerangi para pemberontak atas penguasaan kota penyulingan minyak, Brega, di pesisir Mediterania, sekitar 740 kilometer Tripoli bagian timur.

Seorang pejabat urusan minyak Libya mengatakan ekspor dari bagian timur negara yang dikuasai pemberontak itu, berjalan normal. Tetapi, para warga dan pejabat industri perminyakan lainnya mengatakan produksi minyak Libya yang mencapai 1,6 juta barel telah terpangkas hingga setengahnya selagi kerusuhan terjadi. Beberapa analis mengatakan produksi minyak Libya telah berkurang karena dampak ekspor.

Libya memproduksi hanya sekitar dua persen cadangan minyak dunia. Tetapi, para penjual dan pejabat dunia khawatir pergolakan politik di Timur Tengah akan meluas ke negara-negara produsen minyak lainnya. Hal ini telah meningkatkan secara tajam harga minyak dunia di pasar dunia, di mana harga minyak mentah Brent naik hingga 116 dolar AS di London. Harga minyak pun menjadi 100 dolar per barel di pasar New York, mendekati posisi tertinggi dalam 29 bulan terakhir ini.