“Gadis Afghanistan” bermata hijau yang menjadi sangat terkenal setelah menjadi sampul majalah National Geographic, telah tiba di Italia sebagai bagian dari evakuasi warga Afghanistan oleh negara-negara Barat pasca pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.
Kantor Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada Kamis (25/11) mengatakan Italia mengatur evakuasi Sharbat Gulla setelah ia meminta bantuan untuk meninggalkan negara itu. Pemerintah Italia akan membantunya untuk menyatu dengan kehidupan di Italia, tambah pernyataan itu.
Gulla menjadi tenar ke seluruh dunia pada tahun 1984 ketika foto dirinya sebagai gadis pengungsi Afghanistan bermata hijau yang tajam, yang diambil fotograger perang Steve McCurry, diterbitkan di sampul majalah National Geographic.
McCurry menemuinya kembali di Afghanistan tahun 2002.
Pada tahun 2014 Gulla muncul di Pakistan, tetapi kemudian ia bersembunyi ketika pihak berwenang menuduhnya membeli kartu identitas palsu dan memerintahkannya untuk dideportasi. Ia diterbangkan ke Kabul di mana presiden Afghanistan ketika itu menyelenggarakan resepsi baginya di istana dan memberikan kunci apartemen baru kepadanya.
Italia adalah salah satu dari beberapa negara Barat yang menerbangkan ratusan warga Afghanistan keluar dari negara itu setelah mundurnya seluruh pasukan Amerika Serikat dan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada 15 Agustus lalu.
Dalam sebuah pernyataan untuk mengumumkan kedatangan Gulla di Roma, kantor Draghi mengatakan foto Gulla tahun 1984 telah “melambangkan kemalangan dan konflik dalam sejarah yang dialami Afghanistan dan rakyatnya.”
Ia menambahkan pihaknya telah menerima permintaan “dari masyarakat sipil, dan khususnya dari LSM-LSM yang bekerja di Afghanistan” yang mendukung permohonan Gulla untuk membantunya meninggalkan negara itu.
BACA JUGA: Taliban Pastikan Keberlangsungan Tim Kriket Perempuan AfghanistanItalia mengatur perjalanan itu “sebagai bagian dari program evakuasi yang lebih luas bagi warga Afghanistan dan rencana pemerintah untuk menerima dan mengintegrasikan mereka (dengan kehidupan warga di Italia.red),” tambah pernyataan itu. [em/rs]