Gambar pertama 41 pekerja konstruksi yang terperangkap di sebuah terowongan di negara bagian Uttarakhand, India utara, muncul pada hari Selasa (21/11) ketika tim penyelamat melakukan kontak visual dengan mereka.
Para pekerja sedang membangun terowongan sebagai bagian dari proyek ambisius jalan raya di pegunungan Himalaya ketika sebagian terowongan tersebut runtuh pada 12 November.
Sebuah video, yang dirilis oleh otoritas negara bagian, menunjukkan para pekerja tersebut mengenakan helm dan jaket konstruksi dan berdiri di sekitar kamera endoskopi medis yang dimasukkan melalui pipa berdiameter 15 sentimeter yang didorong melalui reruntuhan pada hari Senin.
Seorang pejabat meminta para pekerja itu untuk tersenyum dan melambaikan tangan. Mereka terlihat menanggapi instruksi tersebut.
Pemasangan pipa yang lebih lebar dipandang sebagai sebuah terobosan. Pipa itu digunakan pada Senin malam untuk mengirimkan makanan hangat pertama berupa nasi dan lentil kepada para pekerja tersebut, yang sejauh ini bertahan hidup dengan makanan kering seperti kacang-kacangan yang dikirim melalui pipa yang lebih sempit. Para pejabat mengatakan pipa tersebut juga akan digunakan untuk mengirimkan barang-barang penting lainnya seperti obat-obatan, telepon seluler, dan pengisi daya.
Dalam video tersebut terdengar suara tim penyelamat yang meyakinkan para pekerja: “Kami akan membawa kalian keluar dengan selamat; jangan khawatir.” Seorang pejabat juga terdengar menyuruh mereka untuk menunjukkan diri di depan kamera satu per satu untuk memastikan identitas mereka.
“Semua pekerja benar-benar aman,” kata Menteri Utama Uttarakhand Pushkar Singh Dhami dalam sebuah pernyataan. “Kami berusaha sekuat tenaga untuk segera mengeluarkan mereka dengan selamat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Sebagian Pekerja yang Terjebak dalam Terowongan Ambruk di India Jatuh SakitPara anggota keluarga pekerja yang terjebak dan berkumpul di lokasi penyelamatan mengatakan kepada wartawan bahwa mereka merasa tenang setelah melihat foto kerabat mereka. Sebelumnya tim penyelamat telah menggunakan radio untuk menghubungi para pria tersebut, yang semuanya adalah pekerja berupah rendah.
Upaya penyelamatan mereka memasuki hari ke-10 pada Selasa. Upaya awal untuk menggerakkan pipa baja selebar 91 sentimeter secara horizontal yang dapat digunakan oleh para pekerja untuk keluar, dihentikan pada hari Jumat karena kekhawatiran bahwa lebih banyak puing akan berjatuhan dan mempersulit operasi penyelamatan.
Upaya penyelamatan juga terhambat karena rusaknya mesin-mesin berat yang mengebor batu dan puing-puing untuk menciptakan jalan keluar.
Terlepas dari tantangan yang ada, seorang ahli terowongan internasional, yang telah bergabung dalam operasi tersebut, menyatakan keyakinannya bahwa orang-orang tersebut akan diselamatkan sementara berbagai pilihan sedang dijajaki. [lt/ab]