Gangguan internet dan telpon seluler di Burkina Faso sejak Sabtu (20/11) dan berlanjut hingga Senin (22/11) menyebabkan putusnya jalur komunikasi, menimbulkan kebingungan dan frustrasi.
Orang-orang di negara itu melaporkan jaringan seluler 3G, yang menjadi kebutuhan pokok sebagian besar warga di Afrika Barat itu, tidak berfungsi. Namun layanan telpon tetap dan nirkabel atau wifi, tidak terganggu, demikian ujar seorang diplomat yang berkantor di Ibu Kota Ouagadougou pada VOA.
“Dari apa yang saya lihat, tidak ada yang secara resmi dapat dikomunikasikan tentang alasan pemutusan jaringan 3G,” ujar diplomat yang tidak berwenang bicara pada media.
BACA JUGA: Burkina Faso Banggakan Ayam SepedaSetelah dipublikasikannya laporan ini, pemerintah Burkina Faso mengeluarkan pernyataan yang mengatakan penghentian interent itu dilakukan karena alasan pertahanan nasional dan keamanan publik, dan bahwa gangguan itu akan berlangsung selama 96 jam mulai Sabtu malam.
Gangguan seluler itu dimulai pada hari yang sama ketika sekelompok demonstran memblokir konvoi militer Prancis yang mencoba melakukan perjalanan melalui kota Kaya. Konvoi sekitar 60 kendaraan dan 100 tentara – yang bergerak dari Pantai Gading ke Niger dan Mali – terpaksa kembali ke Ouagadougou karena aksi demonstrasi itu.
Dalam upaya membubarkan kerumunan massa, pasukan keamanan Burkina Faso terpaksa menggunakan gas air mata; sementara tentara Prancis melepaskan tembakan ke udara. [em/rs]