Gedung Putih Ingin Ganti 70% Upah Warga yang Menganggur

Para pejalan kaki melewati kantor dinas ketenagakerjaan negara bagian New York, Kamis, 11 Juni 2020, di Queens, New York.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pemerintah AS akan mengumumkan paket baru bantuan ekonomi terkait pandemi virus corona pada Senin (27/7). Paket bantuan itu akan memberikan tunjangan sebesar 70 persen dari upah setiap pekerja dan akan diberikan kepada 16 juta orang.

Namun upaya itu diperkirakan akan dapat tentangan dari faksi Demokrat yang beroposisi, yang menentang cakupan bantuan itu.

Mnuchin, dalam acara "Fox News Sunday," menyebut 70 persen upah pengganti sebagai "angka yang sangat adil." Namun, angka baru itu, apabila disetujui Kongres, akan mengurangi dengan tajam tunjangan pengangguran sebesar $600 per minggu yang berlaku saat ini, menjadi sekitar $200 per minggu. Tunjangan yang sekarang akan habis masa berlakunya pada Jumat (24/7).

"Saya pikir para pekerja paham bahwa mereka seharusnya tidak dibayar untuk tinggal di rumah," kata Mnuchin.

Di CNN, penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow, menyebut angka 70 persen itu "cukup banyak."

Ketua DPR Nancy Pelosi mengkritisi keinginan pemerintahan Trump untuk mengurangi tunjangan pengangguran federal itu.

"Alasan kita menetapkan $600 adalah kemudahan," katanya dari Gedung Capitol. Dia menolak mengatakan apakah akan menerima untuk mengganti tunjangan mingguan sebesar $600 yang akan habis masa berlakunya itu, dengan gagasan faksi Republik.

Gedung Putih dan sekutunya, faksi Republik, di Kongres telah berusaha mengurangi tunjangan pengangguran federal untuk mengakhiri pembayaran yang lebih besar sejak Maret. Sekitar 60 persen dari pekerja yang menganggur dalam empat bulan belakangan telah menerima tunjangan pengangguran yang nilainya lebih besar dibandingkan ketika mereka bekerja.

Sebuah laporan pertengahan Mei melaporkan bahwa seperlima pekerja yang menganggur, menolak kembali bekerja karena upah mereka lebih rendah dibanding tunjangan yang mereka terima. [vm/lt]