Presiden Amerika Barack Obama melanjutkan tradisi tahunan Gedung Putih, menyelenggarakan buka puasa bersama di bulan Ramadan. Iftar dalam bulan Ramadan tahun 2011 ini adalah yang ketiga yang diselenggarakan oleh Presiden Barack Obama.
Para tamu yang diundang dan hadir dalam acara buka puasa di Gedung Putih beragam, antara lain, para anggota Korps Diplomatik, para anggota Kongres Amerika, termasuk dua anggota Kongres Muslim Amerika, Keith Ellison dan Andre Carson, para anggota organisasi-organisasi masyarakat dan organisasi Islam, juga para pemimpin dan tokoh berbagai agama, para pejabat pemerintahan, perwakilan dari departemen-departemen, serta dari Kemiliteran: Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut. Hadir juga para dutabesar dan wakil-wakil kedutaan berbagai negara, terutama negara-negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, termasuk Indonesia. Di antara para undangan juga terdapat juga para anggota keluarga korban serangan 11 September yang Muslim. Dari Kedutaan Besar RI di Washington, hadir Dutabesar Indonesia untuk Amerika, Dino Patti Djalal.
Dalam sambutannya, Presiden Barack Obama, antara lain, menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa kepada umat Islam Amerika dan seluruh dunia.
Presiden Obama mengatakan, “Kepada jutaan warga Muslim Amerika di seluruh Amerika Serikat dan juga lebih dari satu miliar Muslim di seluruh dunia, Ramadan merupakan waktu untuk merenung dan waktu untuk beribadah. Ini merupakan kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat dalam rangka merayakan suatu keyakinan yang dikenal karena keanekaragamannya dan komitmennya pada keadilan serta penghargaan pada martabat semua umat manusia.”
Lebih lanjut Presiden Obama mengatakan, "Jadi kepada Anda dan keluarga Anda, Ramadan Kareem.”
Presiden Obama selanjutnya berterima kasih kepada warga Muslim Amerika atas tugas yang mereka lakukan bagi negara. Dikatakannya, ulang tahun ke-10 serangan 11 September akan diperingati bulan depan, saat yang baik untuk mengenang orang-orang dari berbagai latar belakang yang tewas dalam serangan tahun 2001 itu, termasuk Muslim Amerika yang ikut mempertahankan Amerika.
Seperti banyak agama lain, Islam selalu menjadi bagian dari Amerika dan Muslim Amerika telah lama menjadi bagian kekuatan dan karakter Amerika dalam berbagai profesi. Muslim Amerika ikut melindungi masyarakat, mempertahankan tanah air dan menjaga keselamatan.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Dr. Dino Patti Djalal, yang hadir dalam acara itu kepada VOA antara lain mengemukakan makna iftar di Gedung Putih.
Ia mengatakan, “Menurut saya penting, karena ini suatu tradisi baru di Amerika, kalau tidak salah mulai tahun 1988, suatu tradisi yang perlu kita apresiasi, dan mencerminkan keinginan Amerika untuk merangkul Islam dengan lebih baik.”
Rangkaian acara di Gedung Putih itu sangat mengesankan, kata Duta Besar Dino Patti Djalal. “Yang membuat saya juga terkesan, yaitu walaupun tamunya banyak, Presiden Obama menghadiri tiap meja dan berfoto dengan setiap tamu di tiap meja. Itu menurut saya juga suatu gesture yang unik dari Presiden Obama. Ketika saya menyapa beliau dalam bahasa Indonesia, beliau bahasa Indonesianya masih fasih,” ujar Duta Besar.
Dalam acara iftar di Gedung Putih ini, para tamu yang beragama Islam menjalankan sholat berjamaah.
Buka puasa bersama di Gedung Putih menjadi tradisi setiap tahun sejak pemerintahan Presiden Bill Clinton, berlanjut di masa kepresidenan Presiden George W. Bush, dan kini diteruskan oleh Presiden Barack Obama.