Gedung Putih telah menuduh faksi Demokrat menunda-nunda pengangkatan Michael Pack, calon pemimpin Badan Media Global Amerika Serikat (U.S Agency for Global Media/USAGM) yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Tuduhan itu dilontarkan setelah organisasi nirlaba milik Pack diselidiki oleh kantor jaksa agung District of Columbia karena masalah keuangan dan perpajakan.
BACA JUGA: Trump vs VOA: Didanai Pemerintah Tak Berarti Bisa Disetir"Sekali lagi, Amerika menyaksikan seorang nominasi yang memenuhi kualifikasi dan memiliki kemampuan, jadi sasaran kampanye pencemaran nama baik untuk mengintimidasi dan mencoreng reputasi baik dari seorang laki-laki luar biasa, oleh mereka yang berkuasa demi kepentingan politik," kata juru bicara Gedung Putih kepada VOA, Sabtu (16/5).
"Presiden mendukung Michael Pack dan kecewa, tapi tidak terkejut, bahwa Demokrat-yang-tak-melakukan-apa-apa sekali lagi memutuskan untuk mencoreng catatan bersih seorang pengabdi masyarakat."
Trump, Jumat (15/5), menolak untuk berkomentar soal Pack ketika ditanyai oleh wartawan apakah dia tetap mendukung Pack untuk memimpin USAGM, instansi yang mengawasi Voice of America. Presiden malah mengkritik VOA.
“Voice of America dikelola dengan buruk. Mereka bukan Voice of America (Suara Amerika), justru sebaliknya," kata Presiden. Dia tidak menjelaskan secara rinci tuduhannya
Presiden sebelumnya pernah mengkritik Voice of America atas laporannya mengenai China dan menyatakan kekecewaannya karena tokoh yang diajukannya untuk mengelola lembaga induk VOA, masih belum dikukuhkan oleh Senat AS. Padahal sudah hampir dua tahun setelah nominasinya. Terutama karena kekhawatiran dari Demokrat.
BACA JUGA: Trump Ancam Menangguhkan Sidang KongresDalam pernyataan pada Jumat (15/5), Direktur VOA Amanda Bennett membela misi dan pemberitaan instansi yang dibiayai AS itu.
“Kami mengekspor Amandemen Pertama kepada orang-orang di seluruh dunia yang tidak punya akses ke informasi yang faktual, jujur, dan dipercaya," katanya.
“Itu sebabnya lebih dari 80 persen dari 280 juta penonton kami dalam 47 bahasa di lebih dari 60 negara mengatakan pekerjaan kami kredibel," tambahnya.
USAGM mengawasi lima jaringan siaran sipil AS, yang termasuk VOA, Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL), the Office of Cuba Broadcasting (OCB), Radio Free Asia (RFA), dan stasiun TV Alhurra dan Radio Sawa yang berbahasa Arab dari Middle East Broadcasting Networks (MBN). [vm/ft]