Gelombang panas parah yang melanda India telah menewaskan sedikitnya lima orang pekan ini di ibu kota India, New Delhi, menurut laporan surat kabar Times of India, Rabu (19/6), setelah melalui malam terpanas dalam enam tahun terakhir.
Miliaran orang di benua Asia tengah bergulat menghadapi panas ekstrem pada musim panas ini, sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Kasus kematian itu tercatat sejak Senin (17/6) di sejumlah rumah sakit di kota berpenduduk 20 juta jiwa itu. Di sana, menurut laporan surat kabar itu, kelangkaan air semakin buruk.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem di China: 4 Tewas, Belasan HilangKonsumsi listrik di kota itu pun menyentuh titik tertinggi pada Selasa (18/6), ketika suhu udara minimum pada malam hari mencapai 33,8 derajat Celcius.
Sejak Maret, temperatur udara melonjak hingga 50 derajat Celcius di Delhi dan negara bagian Rajasthan yang bergurun dan terletak di dekat Delhi. Sementara itu, hari-hari dengan gelombang panas terjadi lebih dari dua kali lipat lebih sering musim ini di sisi barat laut dan timur India.
Kondisi itu disebabkan oleh berkurangnya hujan petir dan angin hangat yang bertiup dari daerah tetangganya yang gersang ke India. [rd/ns]