Gempa berkekuatan 7 SR kembali mengguncang Lombok sekitar jam 21.56 WIB, dengan pusat gempa di 30 kilometer timur laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan gempa yang terjadi di kedalaman 10 kilometer ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini masih disusul dengan enam gempa lain dalam waktu berdekatan, dengan kekuatan antara 5 hingga 5,8 skala Richter.
Kepanikan terjadi di Lombok di mana warga dilaporkan lari keluar dari rumah dan tenda-tenda pengungsian. Salah seorang pimpinan Ombudsman Indonesia Ninik Rahayu yang berada di Mataram mengatakan kepada VOA, ia diminta ke luar hotel dan hingga berita ini disampaikan tidak diijinkan kembali ke dalam hotel.
“Kami panik berhamburan ke luar kamar hotel. Pihak hotel juga memutuskan tidak boleh kembali ke kamar, karena barusan ada gempa susulan lagi,” ujar Ninik.
Hal senada disampaikan Mutya Aryani, warga di Sumbawa. “Ini mungkin gempa kelima hari ini. Warga panik, lari keluar rumah. Mereka-mereka yang ronda juga meminta kami keluar. Sekarang semua ada di lapangan. Tidak ada bangunan yang roboh,’’ ujar Mutya.
Listrik Padam, BNPB Belum Bisa Pastikan Terjadinya Longsor di Lombok
BNPB melaporkan sebagian masyarakat histeris karena merasakan guncangan gempa yang lebih keras dibandingkan sebelumnya dan mendengar suara gemuruh yang kemungkinan berasal dari longsoran di perbukitan dan Gunung Rinjani.
Jalur komunikasi di Lombok Timur mati, sementara seluruh listrik di Lombok dipadamkan. Kondisi gelap gulita menyulitkan untuk memperoleh informasi dampak gempa.
Gubernur NTB Himbau Warga agar Tetap Tenang
Gubernur NTB telah menghimbau masyarakat Lombok untuk tetap waspada dan tenang. Bagi masyarakat di sekitar Sembalun dan Sambelia Lombok Timur agar menjauhi perbukitan, juga bangunan dan rumah yang tidak lagi aman.
Aktivitas pendidikan di berbagai tingkatan diliburkan sampai batas waktu yang ditentukan kemudian.
Belum ada laporan tentang korban jiwa dan kerusakan bangunan.
BNPB dan TNI Siap Kirim Bantuan Logistik Tambahan
Kepala BNPB Willem Rampangilei telah berkoodinasi dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk mengirim bantuan logistik dan peralatan pasca serangkaian gempa susulan ini. Pesawat-pesawat Hercules TNI di Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Lanud Abdurahman Saleh di Malang disiagakan untuk mengangkut bantuan. Demikian juga beberapa kapal KRI siap beroperasi jika diperlukan. Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno akan meningkatkan operasi pasar beras dan kebutuhan-kebutuhan dasar di Lombok.
Sebelumnya dua gempa susulan telah mengguncang wilayah Lombok pada Minggu siang (19/8). Kedua gempa berkekuatan 5,4 dan 6,5 skala Richter yang terjadi antara empat hingga delapan detik ini tidak berpotensi tsunami, tetapi terasa hingga ke Denpasar, Jembrana, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Klungkung, dan Buleleng.
Gempa Minggu Siang Sebabkan Tanah Longsor di Rinjani
Berdasarkan laporan petugas di lapangan, gempa susulan Minggu siang telah menyebabkan tanah longsor di beberapa titik di lereng Gunung Rinjani, seperti di Bukit Pegangsingan dan Bukit Anak Dara, di Lombok Timur.
Tidak ada laporan korban luka-luka atau terjebak di gunung itu karena hingga kini pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani masih menutup daerah itu, dan meniadakan aktivitas masyarakat dan wisatawan di sekitarnya. [em]