Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Lombok, pada Senin (13/08) dan Selasa (14/08), untuk menemui korban gempa ramai dibicarakan di media sosial.
Ada netizen yang menganggapnya sebagai “pencitraan”, ada pula yang menganggapnya sebagai upaya tulus dan “kewajiban seorang presiden”.
Di akun twitter resminya, Presiden menegaskan akan memberikan bantuan perbaikan bagi rumah warga yang terdampak: sebesar Rp50 juta bagi rumah yang rusak berat, dan Rp25 juta bagi yang rusak sedang.
Dalam kolom komentar pada foto Jokowi saat mengunjungi Lombok di akun Instagram VOA Indonesia, seorang netizen dengan akun asfa.riki menulis, “jangan janji terus pakkk”. Akun amrul.ridha juga berkomentar, “siap-siap dah di php (pemberi harapan palsu) lagi sama pak Jokowi”.
Gempa 7 Skala Richter mengguncang Lombok pada Minggu (05/08). Gempa tersebut disusul gempa-gempa lainnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat sejak 5 Agustus hingga 13 Agustus 2018 pukul 10.00 WITA, telah terjadi 593 gempa susulan.
Kunjungan presiden pada Senin (13/08) adalah kunjungan kedua sejak gempa yang juga mengguncang Lombok pada 29 Juli 2018 lalu.
Saat mendatangi tenda-tenda korban gempa, presiden juga menjanjikan bahwa pembangunan sekolah-sekolah yang hancur, akan selesai dalam dua minggu sehingga proses belajar-mengajar dapat kembali berlangsung.
Presiden juga memperkenalkan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), yang memuat konsep hunian tahan gempa.
Meskipun begitu, sejumlah pengguna Facebook menyebut kehadiran Jokowi di Lombok ini sebagai bentuk “pencitraan”.
“Dimaklumilah, kan mau Pilpres lagi. Cawapresnya nggak diajak? Takut masuk angin ya?” tulis seorang pengguna Facebook dengan akun bernama Peter Jonathan.
Sementara, akun Akang Abah abah menulis, “lagu lama dah basi, rakyat dah tahu itu namanya apa.”
Komentar tersebut diiringi tagar “#2019BknJokowiLagi”.
Tidak sedikit pula yang memuji Jokowi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan Gempa Lombok telah mengakibatkan rusaknya 52.812 unit rumah, 458 sarana pendidikan, dan 197 tempat ibadah dan fasilitas umum. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp5,04 triliun.
Meskipun komentar bernada negatif ramai di media sosial menanggapi kedatangan Jokowi di Lombok, tidak sedikit pula cuitan netizen yang menyambut positif kunjungan presiden.
Akun Twitter @Newztizen misalnya, yang mencuit foto dua cuitan: yang satu dari akun Twitter resmi Prabowo Subianto, sementara yang lain dari akun resmi Jokowi. Dia pun mempertanyakan perbedaan kedua pihak dalam membantu korban gempa Lombok.
Akun Twitter @Tzuyujrdn mencuit, “Yang satu kasih bantuan terus selesai, yang satu kasih bantuan dan dibimbing untuk membuat rumah tahan gempa yang bisa digunakan di masa depan”.
“Yang lain sibuk urusan mahar, Pakde Jokowi sibuk menemui korban Gempa NTB,” tulis akun @Fatima_Luthfian.
Aprilia, menggunakan akun Twitternya @ApriliaLin mengungkapkan kedekatan Jokowi dengan rakyat kecil, tidak dapat ditandingi.
“Teruslah berbuat baik dan ikut merasakan derita rakyat, jangan hiraukan caci-maki pembenci,” tulis Medisel Baturaja lewat akun Facebook-nya.
Sementara, Nelly Nof berusaha menjadi penengah dengan mencuit, “Beliau kan masih presiden, sudah kewajiban beliau untuk menghalau keresahan rakyatnya.”
Terlihat bahwa pembicaraan netizen di media sosial terkait kedatangan Jokowi ke Lombok, kerap dikaitkan dengan kondisi politik jelang Pemilu Presiden 2019.
Namun, yang jelas warga Lombok kini sangat membutuhkan bantuan.
Setidaknya 436 orang tewas, 1.353 lainnya luka-luka, serta lebih 300 ribu warga mengungsi akibat gempa Minggu (05/08) dan gempa-gempa susulannya.
Seperti cuitan dan tulisan netizen lainnya, “Dan untuk saudara-saudara kita di Lombok, semoga diberi kekuatan dan kesabaran.”