Guncangan gempa pertama dirasakan cukup kuat oleh warga Banda Aceh pada pukul 16.00 WIB (11/4), berlangsung selama sekitar 7 menit.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa di Sumatera hari Rabu sore waktu setempat berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa kedua pukul 17.46 kembali mengguncang, membuat warga berlarian keluar rumah.
Warga Ulee Kareng Banda Aceh, Isfan (27 tahun) mengaku pusing, beberapa menit setelah gempa. Melalui ponselnya sekitar 5 menit pasca gempa Isfan menerima pemberitahuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
”Gempa berkekuatan 8,5 skala richter, informasi (ponsel) dari BMKG,” ujar Isfan.
Warga yang tinggal sekitar pantai di Banda Aceh memacu kendaraan bermotornya menuju tempat lebih aman, terutama arah kaki pegunungan Seulawah, dan kawasan dataran tinggi di Kabupaten Aceh Besar.
Sebelumnya, gelas-gelas di sebuah kedai kopi terlihat bergetar di raknya akibat gempa. Beberapa menit kemudian warga dengan kenderaan bermotor, baik roda empat maupun roda dua yang akan menuju tempat aman kea rah perbukitan di pinggir kota, dan sempat memacetkan Simpang Tujuh, Ulee Kareng Banda Aceh.
Beberapa warga saling menghubungi sanak keluarga, namun sinyal ponsel timbul tenggelam, sebagian yang lain pengguna ponsel kehilangan sinyal sama sekali.
Saksi mata lainnya warga Banda Aceh Chik Nawi pemilik usaha warung jasa Ayah Solong, datang menenangkan pegawainya dan pengunjung. Chik Nawi minta semua berdoa dan tidak panik.
Sementara Ustadz Salam Iqbal usai gempa memimpin ibadah sholat dengan seorang warga lainnya. Nurdin Hasan pegawai swasta di Banda Aceh mengatakan, ia dan pegawai kantornya berlarian keluar bangunan, Nurdin berhasil menjemput anak istri dan mengantarkan mereka ke tempat yang lebih aman, jauh dari kawasan pesisir pantai
Sampai laporan ini diturunkan, akses internet, listrik, telpon rumah dan ponsel masih terputus. Beberapa gedung perkantoran menghidupkan genset mesin generator (listrik), warga masih berusaha berlarian kearah perbukitan disekitar pinggiran kota.
Pihak BMKG menyatakan, gempa juga dirasakan di Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Pusat gempa berada di kedalaman laut disekitar Pulau Simeulue provinsi Aceh. BMKG menyebut gempa berpotensi tsunami. Media jaringan lokal di Simeulue melaporkan, gempa mengakibatkan gelombang (pasang laut) setinggi 6 meter.Pemerintah daerah setempat belum melaporkan ada korban jiwa atau kerugian harta benda.
Warga Ulee Kareng Banda Aceh, Isfan (27 tahun) mengaku pusing, beberapa menit setelah gempa. Melalui ponselnya sekitar 5 menit pasca gempa Isfan menerima pemberitahuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
”Gempa berkekuatan 8,5 skala richter, informasi (ponsel) dari BMKG,” ujar Isfan.
Sebelumnya, gelas-gelas di sebuah kedai kopi terlihat bergetar di raknya akibat gempa. Beberapa menit kemudian warga dengan kenderaan bermotor, baik roda empat maupun roda dua yang akan menuju tempat aman kea rah perbukitan di pinggir kota, dan sempat memacetkan Simpang Tujuh, Ulee Kareng Banda Aceh.
Beberapa warga saling menghubungi sanak keluarga, namun sinyal ponsel timbul tenggelam, sebagian yang lain pengguna ponsel kehilangan sinyal sama sekali.
Saksi mata lainnya warga Banda Aceh Chik Nawi pemilik usaha warung jasa Ayah Solong, datang menenangkan pegawainya dan pengunjung. Chik Nawi minta semua berdoa dan tidak panik.
Sementara Ustadz Salam Iqbal usai gempa memimpin ibadah sholat dengan seorang warga lainnya. Nurdin Hasan pegawai swasta di Banda Aceh mengatakan, ia dan pegawai kantornya berlarian keluar bangunan, Nurdin berhasil menjemput anak istri dan mengantarkan mereka ke tempat yang lebih aman, jauh dari kawasan pesisir pantai
Sampai laporan ini diturunkan, akses internet, listrik, telpon rumah dan ponsel masih terputus. Beberapa gedung perkantoran menghidupkan genset mesin generator (listrik), warga masih berusaha berlarian kearah perbukitan disekitar pinggiran kota.
Pihak BMKG menyatakan, gempa juga dirasakan di Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Pusat gempa berada di kedalaman laut disekitar Pulau Simeulue provinsi Aceh. BMKG menyebut gempa berpotensi tsunami. Media jaringan lokal di Simeulue melaporkan, gempa mengakibatkan gelombang (pasang laut) setinggi 6 meter.Pemerintah daerah setempat belum melaporkan ada korban jiwa atau kerugian harta benda.