Hari Rabu (18/4) sebuah ledakan menewaskan enam petugas penegak hukum Suriah, memicu serbuan pasukan Suriah ke kubu pemberontak di kota Homs.
Gencatan senjata di Suriah yang sudah berlangsung selama hampir satu pekan, hari Rabu memburuk sewaktu sebuah ledakan menewaskan enam petugas penegak hukum Suriah, dan pasukan pemerintah melanjutkan penembakan atas kota Homs yang menjadi pusat gerakan.
Kantor berita Suriah SANA mengatakan sebuah “kelompok teroris bersenjata” memicu sebuah alat peledak yang ditanam di jalan, di propinsi Idlib di utara. SANA juga mengatakan seorang penembak jitu menewaskan seorang petugas polisi di kota Daraa di bagian selatan.
Para aktivis mengatakan beberapa tembakan dilepaskan di pinggiran Damaskus hari Rabu, sewaktu tim pemantau internasional melawat kesana. Belum jelas siapa yang bertanggungjawab atas penembakan yang terjadi dalam unjukrasa anti-pemerintah itu.
Kelompok dan aktivis HAM mengatakan pasukan Suriah terus menghantam kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak di kota Homs yang bergolak.
Pemerintah Suriah mengatakan pihaknya berhak menanggapi serangan-serangan dari apa yang disebutnya “teroris” meskipun menyetujui rencana perdamaian yang dimediasi oleh Kofi Annan – utusan PBB-Liga Arab.
Rancangan itu juga mendesak kelompok-kelompok oposisi untuk menghentikan kekerasan.
Hari Rabu Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan mempertimbangkan usul dari Sekjen PBB Ban Ki-Moon untuk memperluas misi pemantau di Suriah. Ban Ki-Moon hari Selasa mengatakan tim yang beranggotakan 250 pemantau itu – yang awalnya dinilai cukup – ternyata tidak.
Kantor berita Suriah SANA mengatakan sebuah “kelompok teroris bersenjata” memicu sebuah alat peledak yang ditanam di jalan, di propinsi Idlib di utara. SANA juga mengatakan seorang penembak jitu menewaskan seorang petugas polisi di kota Daraa di bagian selatan.
Para aktivis mengatakan beberapa tembakan dilepaskan di pinggiran Damaskus hari Rabu, sewaktu tim pemantau internasional melawat kesana. Belum jelas siapa yang bertanggungjawab atas penembakan yang terjadi dalam unjukrasa anti-pemerintah itu.
Kelompok dan aktivis HAM mengatakan pasukan Suriah terus menghantam kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak di kota Homs yang bergolak.
Pemerintah Suriah mengatakan pihaknya berhak menanggapi serangan-serangan dari apa yang disebutnya “teroris” meskipun menyetujui rencana perdamaian yang dimediasi oleh Kofi Annan – utusan PBB-Liga Arab.
Rancangan itu juga mendesak kelompok-kelompok oposisi untuk menghentikan kekerasan.
Hari Rabu Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan mempertimbangkan usul dari Sekjen PBB Ban Ki-Moon untuk memperluas misi pemantau di Suriah. Ban Ki-Moon hari Selasa mengatakan tim yang beranggotakan 250 pemantau itu – yang awalnya dinilai cukup – ternyata tidak.