Gencatan Senjata Bertahan di Gaza Menjelang Perundingan Kairo

Waga Palestina mengerubungi jendela yang membagikan bantuan makanan dari PBB di kamp pengungsi Shati di kota Gaza, 6 Agustus 2014.

Sebuah gencatan senjata yang rapuh, berlangsung selama 72 jam di Jalur Gaza, berlanjut ke hari ke-dua, Rabu, sementara delegasi Israel dan delegasi Hamas bersiap berunding di Kairo, bertujuan untuk memperpanjang gencatan senjata tersebut.

Ini merupakan jeda terlama dalam sebulan pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 1.800 warga Palestina, yang kebanyakan warga sipil. 67 orang Israel, termasuk tiga warga sipil, tewas.

Menjelang perundingan yang ditengahi Mesir, Menteri Luar Negeri AS John Kerry memberitahu media Inggris bahwa kedua pihak perlu melakukan konsesi.

Kerry mengatakan AS mendukung diberikannya lebih banyak kebebasan kepada penduduk Palestina di Gaza. Tetapi, dia mengingatkan, ini "mesti diiringi dengan tanggungjawab lebih besar terhadap Israel, yang berarti tidak menembakkan roket.

Hamas telah meluncurkan ribuan roket ke Israel dalam minggu-minggu belakangan ini. Hamas telah mendesak Israel agar menghentikan blokade yang telah mencekik ekonomi Gaza dan mencegah warga Palestina meninggalkan daerah yang terkepung, padat dan miskin itu.

Israel mengatakan hanya bersedia melonggarkan pembatasan terhadap Gaza jika mereka memperoleh jaminan bahwa Hamas tidak akan menggunakan kebebasan itu untuk mengimpor roket dan senjata-senjata lain.